
Kabar jawa – PSIM Yogyakarta mencatatkan sejarah baru dengan keluar sebagai juara Liga 2 musim 2024-2025 setelah mengalahkan Bhayangkara FC dalam laga final yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, pada Rabu (26/2).
Kemenangan 2-1 yang diraih oleh Laskar Mataram tidak hanya memastikan trofi juara, tetapi juga mengantarkan mereka kembali ke Liga 1 setelah 18 tahun absen.
Jalannya Pertandingan Final: Duel Sengit di Stadion Manahan
Laga final antara PSIM Yogyakarta dan Bhayangkara FC dimulai pukul 15.00 WIB dan langsung menampilkan aksi intens dari kedua tim.
Sejak menit awal, PSIM bermain agresif dan berhasil mencetak gol cepat pada menit ke-9 melalui tendangan bebas spektakuler Rafael de Sa Rodrigues atau yang akrab disapa Rafinha.
Sepakannya melewati pagar betis lawan dan mengarah ke sudut kanan gawang Bhayangkara FC, membuat kiper Awan Setho tak mampu menghalau bola.
Bhayangkara FC mencoba membalas dengan meningkatkan intensitas serangan mereka. Peluang demi peluang didapatkan oleh Frengky Missa dan rekan-rekannya, tetapi pertahanan solid PSIM mampu meredam setiap ancaman. Hingga babak pertama usai, skor tetap 1-0 untuk keunggulan PSIM.
Drama Hujan Deras dan Penundaan Pertandingan
Memasuki babak kedua, cuaca di Stadion Manahan berubah drastis. Hujan deras mengguyur dan menyebabkan lapangan tergenang air, memaksa pertandingan dihentikan selama satu jam.
Setelah dua kali penundaan masing-masing 30 menit, pertandingan akhirnya dapat dilanjutkan kembali pada pukul 17.30 WIB.
Kondisi lapangan yang semakin berat tidak menghalangi Bhayangkara FC untuk tampil lebih agresif. Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-72 ketika Felipe Ryan Alves Silva menyamakan kedudukan melalui sundulan setelah menerima umpan dari Ruben Sanadi.
Skor berubah menjadi 1-1 dan bertahan hingga waktu normal berakhir, sehingga pertandingan harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu.
Babak Tambahan: Gol Penentu dan Kejayaan PSIM
Di babak tambahan waktu pertama, PSIM kembali menunjukkan tajinya. Pada menit ke-96, Daniel Rocken Saputra Tampubolon mencetak gol kemenangan setelah menerima umpan dari Omid Popalzay.
Ia berhasil menusuk ke dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan yang membentur pemain belakang Bhayangkara sebelum akhirnya masuk ke gawang.
Bhayangkara FC berusaha keras mengejar ketertinggalan, bahkan nyaris menyamakan skor pada menit ke-114 melalui peluang emas Mufdi Iskandar.
Namun, kiper PSIM, Harlan Suardi, tampil gemilang dengan melakukan penyelamatan krusial yang memastikan kemenangan timnya.
Setelah 120 menit pertandingan yang melelahkan, PSIM Yogyakarta akhirnya dinobatkan sebagai juara Liga 2 dengan kemenangan 2-1. Kemenangan ini disambut meriah oleh ribuan pendukung setia PSIM yang hadir di stadion.
Perjalanan PSIM Menuju Gelar Juara
Musim ini menjadi momen gemilang bagi PSIM Yogyakarta. Mereka memulai kompetisi dengan tampil solid di fase grup, tergabung dalam Grup 2 bersama delapan tim lainnya.
Dari total 16 pertandingan, PSIM berhasil meraih delapan kemenangan, lima hasil imbang, dan hanya tiga kekalahan, sehingga mengumpulkan total 29 poin.
Dengan hasil ini, mereka finis di posisi kedua grup dan melangkah ke babak delapan besar.
Di babak delapan besar, PSIM tergabung di Grup X bersama PSPS Pekanbaru, Persiraja Banda Aceh, dan Deltras Sidoarjo.
Penampilan mereka semakin impresif dengan mencatatkan lima kemenangan dari enam pertandingan. Dengan raihan 15 poin, PSIM menjadi juara grup dan memastikan tiket ke partai final serta promosi ke Liga 1.
Kembali ke Liga 1 dan Harapan Baru
Keberhasilan PSIM menjuarai Liga 2 tidak hanya mengukuhkan status mereka sebagai tim kuat, tetapi juga membawa mereka kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia setelah absen selama hampir dua dekade.
Bhayangkara FC yang menjadi runner-up juga berhak atas tiket promosi ke Liga 1 musim depan. Sementara itu, Persijap Jepara menjadi tim ketiga yang lolos setelah mengalahkan PSPS Pekanbaru dengan skor tipis 1-0 dalam laga playoff yang berlangsung di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, pada Selasa (25/2).
Torehan gelar juara Liga 2 musim ini menjadi pencapaian kedua bagi PSIM dalam sejarah klub. Sebelumnya, mereka pernah meraih gelar juara Divisi 1 Liga Indonesia pada tahun 2005 setelah mengalahkan Persiwa Wamena di final dengan skor 2-1.
Dengan kembali ke Liga 1, PSIM Yogyakarta membawa harapan besar bagi sepak bola Yogyakarta. Para pendukung setia berharap agar tim kesayangan mereka mampu bersaing di kompetisi tertinggi dan terus menorehkan prestasi membanggakan di masa depan.
***