Warga Gunungkidul yang Tinggal di Bantaran Sungai: Tak Ikut Bersih-Bersih, Bisa Kena Denda

Bagikan :
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, terjun langsung memulai gerakan bersih-bersih sungai/Foto: ef linangkung

KABARJAWA– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menegaskan komitmennya dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama di bantaran sungai.

Salah satunya adalah dengan program 100 hari kerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang fokus pada penanganan wilayah rawan banjir.

Langkah DLH

Mereka mengambil langkah tegas dengan rencana pengenaan sanksi kepada warga yang tinggal di bantaran sungai jika tidak berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih.

Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, saat memimpin kegiatan pembersihan sungai bersama jajaran OPD dan masyarakat, Jumat (25/4/2025).

Pihaknya sudah memetakan wilayah-wilayah yang kemarin terdampak banjir. Sekarang mereka intervensi dengan pembersihan, melibatkan masyarakat, OPD, hingga perbankan.

“Ini akan jadi kegiatan rutin tiap Jumat oleh kalurahan yang dipimpin langsung oleh lurah,” ungkap Bupati Endah.

Sanksi bagi Warga

Bupati menegaskan bahwa warga yang tinggal di tepi sungai bertanggung jawab terhadap kebersihan tebing dan area sekitarnya.

Dalam arahannya, ia juga mempersilakan lurah untuk memberikan sanksi berupa denda kepada warga yang tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih, melalui mekanisme rapat RT.

Baca juga  Rekomendasi Museum di Jogja yang Asik Buat Liburan Sambil Belajar Hal Baru

“Kalau ada warga yang rumahnya menempel ke bantaran kali tapi tidak mau ikut bersih-bersih, bisa dikenai sanksi berupa uang. Ini bukan untuk menyulitkan, tapi demi kepentingan bersama,” tegasnya.

Kegiatan bersih-bersih ini mencakup pembersihan gulma, rumput liar, hingga material yang menghambat aliran sungai.

Pemerintah juga menurunkan alat berat untuk membersihkan tebing dan memperlancar aliran air menuju Kali Baru. Upaya ini sekaligus bagian dari mitigasi terhadap ancaman longsor dan pendangkalan sungai.

Bupati juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah sembarangan, serta memelihara kebersihan halaman dan sekitar tempat tinggal.

“Kebersihan itu bagian dari iman. Banyak wabah dan bencana lingkungan seperti banjir muncul karena kita lalai menjaga kebersihan. Maka mari buang sampah pada tempatnya dan peduli terhadap lingkungan,” imbau Bupati Endah.

Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, kondisi bantaran sungai di Gunungkidul menjadi lebih bersih, sehat, dan bebas dari potensi bencana. (ef linangkung)

Berita Terbaru

Potret Es Jaipong yang jadi dessert tradisional dari Jogja (Sumber foto: Instagram @kuliner
Mengenal Es Jaipong, Minuman Segar Khas Jogja yang Punya Rasa Unik dan Menyegarkan
 Zenanda Pramestika)
Wisata Religius di Jogja: Berkeliling Masjid, Klenteng, dan Candi yang Datangkan Pengalaman Baru dan Seru
 Irawan Laksono)
Piknik Santai di Jogja: Tempat-Tempat Asri Buat Gelar Tikar dan Bawa Bekal Sambil Nikmati Alam
Jajanan Jogja Hits 2025
5 Jajanan Jogja yang Lagi Hits 2025: Aneka Snack, Es Kekinian, dll
Tempat Nongkrong Malam Senin di Jogja 2025
7 Tempat Nongkrong Malam Senin di Jogja: Asik Buat Ngelepas Penat sebelum Kerja Lagi

Terpopuler

1996577210
Pemerintah Akan Buka Rekrutmen PPPK 2025 Jalur Umum? Cek Faktanya Berikut
Anomali Viral Tralalero Tralala
Ini Arti Tralalero Tralala, Anomali Viral Brainrot di TikTok Ramai Jadi Omongan
Nama-nama Anomali Italian Brainrot
Daftar Nama Anomali Italian Brainrot, Viral: Ada Brr Brr Patapim, Bombombini Gusini, Capuccino Assassino, dll
Anomali Paling Kuat Viral
Ini Arti Bombardino Crocodilo, Anomali Italian Brainrot yang Lagi Viral di Indonesia
Cara Buat Foto Video AI Brainrot
Cara Membuat Anomali Brainrot Foto & Video AI yang Lagi Viral