Kabarjawa – Bencana tanah longsor yang melanda Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada Senin (20/1/2025) telah menewaskan 17 orang dan menyebabkan 9 orang lainnya hilang. Proses evakuasi semakin sulit karena dua jembatan yang rusak dan akses yang terputus akibat tanah longsor serta banjir bandang.
Pihak berwenang, bersama tim relawan, Basarnas, dan BPBD Jateng, berusaha maksimal untuk mencari korban dan mengirimkan bantuan kepada para warga terdampak.
Longsor dan Dampaknya
Pada Senin sore, hujan deras menyebabkan longsor besar yang menimbun sejumlah rumah dan kendaraan di Desa Kasimpar dan sekitarnya. Sebagian besar korban jiwa ditemukan di desa tersebut, dengan beberapa di antaranya berasal dari satu keluarga.
Selain longsor, banjir bandang turut melanda wilayah tersebut, semakin memperparah keadaan dan menghambat proses evakuasi.
Akses menuju titik longsor sangat sulit karena jalan tertutup tanah, dan dua jembatan utama mengalami kerusakan parah.
Pencarian korban menjadi semakin rumit akibat medan yang sulit dan curah hujan yang terus tinggi, yang juga memicu ancaman longsor susulan.
Korban Meninggal dan Hilang
Sebanyak 17 orang dilaporkan meninggal dunia, dan 9 orang lainnya masih hilang. Beberapa di antara mereka adalah warga Desa Kasimpar, yang terkena dampak paling parah dari bencana ini. Sebagian besar korban adalah penduduk yang tinggal di dekat tebing rawan longsor.
Berikut adalah daftar korban meninggal dan hilang:
- Korban Meninggal: 17 orang, termasuk seorang anak berusia 4 tahun dan sejumlah warga dewasa dari beberapa desa sekitar.
- Korban Hilang: 9 orang, dengan upaya pencarian yang masih berlangsung.
Kendala Evakuasi dan Upaya Penanganan
Pihak berwenang menghadapi kendala besar dalam evakuasi karena jalan tertimbun tanah dan akses utama terputus. Tim SAR terus berupaya menembus medan berat untuk mencari korban, sementara relawan PMI juga menyiapkan tempat pengungsian dan bantuan darurat.
Proses pencarian menjadi semakin mendesak karena waktu yang terbatas, mengingat potensi hujan lebih lanjut yang dapat memicu longsor baru.
Dari pihak BPBD, diharapkan akan ada bantuan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi yang terkendala oleh kondisi tanah yang lebih dalam. Pemerintah setempat juga berupaya menyediakan dapur umum dan tempat pengungsian bagi warga yang terdampak.
Bencana longsor yang terjadi di Pekalongan telah menyebabkan kerugian besar dengan 17 orang tewas dan 9 hilang, serta kerusakan infrastruktur yang menghambat proses evakuasi. Meskipun tim SAR dan relawan bekerja tanpa henti, tantangan yang ada membuat upaya penyelamatan berjalan lambat.
Pemerintah dan pihak terkait terus berupaya menyediakan bantuan dan tempat pengungsian, serta mengingatkan warga untuk selalu waspada terhadap kemungkinan bencana susulan.
Ke depannya, perbaikan infrastruktur dan penanganan bencana yang lebih baik akan menjadi fokus utama untuk mencegah kejadian serupa.(Kabarjawa)