Kabarjawa – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang terus melakukan pencegahan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang semakin meluas di wilayahnya. Sebagai langkah awal, Pemkab akan menerima 7.000 dosis vaksin PMK yang akan diberikan kepada hewan ternak di Jombang.
Namun, jumlah vaksin yang diterima ini ternyata masih jauh dari target yang diharapkan, mengingat populasi sapi di Jombang mencapai sekitar 70.000 ekor.
Selain vaksinasi, Pemkab Jombang juga memutuskan untuk menutup beberapa pasar hewan guna mencegah penyebaran PMK yang semakin pesat.
7.000 Dosis Vaksin untuk Jombang: Masih Kurang untuk Cakupan Penuh
Menurut Mochamad Saleh, Plt Kepala Dinas Peternakan Jombang, vaksin PMK yang diterima akan disalurkan dalam dua tahap. Tahap pertama akan mencakup 7.000 dosis, yang diperkirakan dapat memberikan perlindungan kepada 7.000 hewan ternak.
Namun, jumlah ini masih jauh dari angka yang diperlukan, mengingat populasi sapi di Jombang mencapai lebih dari 70.000 ekor. Dengan hanya sekitar 10 persen dari populasi sapi yang dapat divaksin, masih banyak hewan yang rentan terhadap penyebaran PMK.
Penutupan 10 Pasar Hewan untuk Menanggulangi Penyebaran PMK
Sebagai langkah tambahan dalam upaya pencegahan, Pemkab Jombang akan menutup 10 pasar hewan yang tersebar di wilayah tersebut. Pasar-pasar ini meliputi pasar sapi, kambing, serta pasar gabungan sapi dan kambing.
Langkah ini diambil untuk meminimalisir kontak antar hewan dan mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut. Penutupan pasar ini akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Bupati setempat. Tiga pasar terbesar yang akan ditutup terletak di Kecamatan Kabuh, Mojoagung, dan Ngoro.
Pemantauan Distribusi Daging oleh Satgas Pangan
Sebagai bagian dari upaya pengendalian PMK, Pemkab Jombang juga menginstruksikan Satgas Pangan untuk memantau distribusi daging ternak di wilayahnya.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa daging yang beredar aman dan tidak terkontaminasi oleh PMK, yang dapat menular melalui konsumsi produk ternak yang terinfeksi.
Data Terkini Kasus PMK di Jombang
Per tanggal 16 Januari 2025, total kasus PMK di Jombang telah mencapai 686, dengan 378 hewan ternak terinfeksi dan 46 lainnya dilaporkan mati.
Pemkab Jombang berharap dengan adanya vaksinasi, penutupan pasar hewan, serta pemantauan distribusi daging, penyebaran PMK dapat dikendalikan dan jumlah kasus dapat ditekan.
Pencegahan penyebaran PMK di Kabupaten Jombang memerlukan perhatian serius dan langkah-langkah strategis dari pihak pemerintah. Meskipun penerimaan 7.000 dosis vaksin merupakan langkah positif, jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan untuk menanggulangi PMK yang meluas.
Penutupan pasar hewan dan pemantauan distribusi daging menjadi bagian penting dari upaya ini. Dengan kerja sama antara Pemkab Jombang, Satgas Pangan, serta masyarakat, diharapkan penyebaran PMK dapat segera dikendalikan.(Kabarjawa)