
Kabarjawa – Kasus penemuan mayat perempuan di Jombang menghebohkan warga setempat. Seorang gadis berusia 19 tahun ditemukan mengapung di sungai dengan luka-luka mencurigakan.
Dugaan sementara, korban mengalami kekerasan sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia. Kepolisian kini tengah berupaya mengungkap kasus ini demi memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Ditemukan Mengapung di Sungai Jombang
Warga Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, digemparkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan yang mengapung di sungai pada Selasa (11/2/2025) pagi.
Jenazah tersebut pertama kali ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB oleh warga setempat, yang kemudian melaporkannya ke perangkat desa dan kepolisian.
Setelah dilakukan evakuasi oleh petugas dari Polsek Megaluh dan Polres Jombang, jasad korban dibawa ke RSUD Jombang untuk keperluan otopsi serta identifikasi.
Berdasarkan pemeriksaan fisik dan kecocokan dengan pihak keluarga, korban diketahui bernama PRA (19), warga Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.
Kronologi
Menurut keterangan Suwari (64), paman korban, PRA terakhir kali terlihat pada Senin (10/2/2025) sore saat berpamitan kepada ayahnya untuk melakukan transaksi jual beli dengan metode cash on delivery (COD).
Korban meninggalkan rumah sekitar pukul 16.00 WIB dengan pesan dari ayahnya agar tidak pulang terlalu malam. Namun, pada pukul 20.00 WIB, saat pihak keluarga mencoba menghubunginya, ponselnya sudah tidak aktif.
Hingga dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, panggilan sempat tersambung tetapi tidak diangkat. Keluarga mulai khawatir karena korban tidak kunjung pulang.
Kekhawatiran itu berubah menjadi duka mendalam setelah mendapat kabar penemuan jasad korban pada pagi harinya.
Dugaan Kekerasan dan Barang Bukti
Hasil otopsi dari pihak kepolisian menunjukkan adanya luka robek di bagian kepala serta indikasi benturan benda tumpul di perut korban.
Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan menyebut bahwa meskipun ada tanda-tanda kekerasan, penyebab utama kematian korban adalah tenggelam.
Barang-barang pribadi milik korban, seperti sepeda motor Honda Vario dan ponselnya, tidak ditemukan di lokasi kejadian. Sementara itu, pakaian yang dikenakan korban serta perhiasan berupa kalung dan cincin berhasil diamankan sebagai barang bukti. Dugaan kuat, kendaraan dan ponsel korban dibawa kabur oleh pelaku.
Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku serta motif di balik peristiwa ini. Saat ini, kepolisian masih mengumpulkan bukti tambahan dan keterangan dari saksi.
Kematian tragis PRA masih menjadi misteri yang tengah diselidiki oleh pihak berwenang. Dengan adanya luka-luka yang mencurigakan serta barang pribadi yang hilang, dugaan pembunuhan semakin kuat.
Kepolisian Jombang berkomitmen untuk mengungkap pelaku dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarganya.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan informasi mencurigakan yang dapat membantu proses penyelidikan.(Kabarjawa)