
Kabarjawa – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Klaten menyebabkan banjir di beberapa titik, terutama di ruas Jalan Jogja-Solo dan sekitar Exit Tol Jogonalan. Genangan air dengan ketinggian mencapai 60 sentimeter ini menyebabkan kemacetan parah dan membuat banyak kendaraan, terutama sepeda motor, mengalami mogok.
Banjir Melanda Dua Titik di Jalan Jogja-Solo
Banjir melanda dua titik utama, yaitu di Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, dan kawasan sekitar Exit Tol Jogonalan.
Air yang meluap dari saluran dan sungai setempat menggenangi badan jalan, menyebabkan arus lalu lintas tersendat.
Pengguna jalan yang melintas dari Yogyakarta menuju Solo mengalami hambatan akibat genangan air yang cukup tinggi.
Di Desa Tlogo, air mencapai ketinggian sekitar 60 sentimeter dan meluas sepanjang 200 meter. Banjir ini juga merendam sekitar 30 bangunan, termasuk rumah dan ruko warga.
Air dari perkampungan dan sungai sekitar semakin meningkat seiring derasnya hujan yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB hingga sore hari.
Kemacetan Parah di Exit Tol Jogonalan
Kondisi serupa terjadi di sekitar Exit Tol Jogonalan, di mana air setinggi 60 sentimeter meluap dari saluran dan persawahan ke badan jalan.
Akibatnya, kendaraan mengalami kesulitan melintas, terutama sepeda motor yang banyak mengalami mogok.
Kemacetan panjang hingga 300 meter tidak bisa dihindari, dengan antrean kendaraan yang bergerak sangat lambat.
Petugas gabungan dari tim SAR, BPBD, Damkar, serta relawan turun ke lokasi untuk membantu warga dan pengguna jalan yang terdampak banjir. Berkat upaya penanganan yang cepat, air mulai berangsur surut sekitar pukul 17.30 WIB.
Kondisi Banjir Kian Parah
Menurut warga setempat, kejadian banjir seperti ini sudah pernah terjadi sebelumnya, tetapi kali ini lebih parah. Hujan deras yang berlangsung selama sekitar satu jam menyebabkan air meluap dengan cepat.
Air yang mengalir dari saluran drainase dan sungai tak mampu tertampung, sehingga meluap ke jalan dan merendam bangunan di sekitarnya.
Banjir yang melanda Jalan Jogja-Solo dan Exit Tol Jogonalan Klaten ini menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap sistem drainase dan pengelolaan air hujan.
Pemerintah daerah serta pihak terkait diharapkan dapat melakukan langkah antisipasi untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Warga juga diimbau untuk lebih waspada terhadap potensi banjir saat musim hujan tiba.(Kabarjawa)