Sejarah Kampung Ketandan: Ikon Pecinan di Malioboro Yogyakarta yang Kini Telah Direnovasi Jadi Malioboro Teras Ketandan

Bagikan :
Kampung Ketandan Malioboro direnovasi menjadi Malioboro Teras Ketandan/Dinas Pariwisata Jogja

Kabarjawa – Kampung Ketandan, yang terletak di kawasan Malioboro Yogyakarta, adalah salah satu lokasi bersejarah yang kental dengan nuansa budaya Tionghoa.

Sebagai salah satu ikon Pecinan di Yogyakarta, Kampung Ketandan tidak hanya menawarkan jejak sejarah peranakan Tionghoa, tetapi juga menjadi pusat kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang kaya.

Kini, setelah melalui proses renovasi, Kampung Ketandan tampil lebih tertata tanpa menghilangkan identitas aslinya yang unik dan penuh nilai sejarah.

Asal Usul dan Sejarah Kampung Ketandan

Nama “Ketandan” berasal dari kata “tandan,” yang dalam bahasa Jawa berarti tempat penyimpanan barang.

Pada masa kolonial, kawasan ini merupakan pusat perdagangan dan tempat tinggal bagi komunitas Tionghoa yang memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi Yogyakarta.

Pedagang Tionghoa yang tinggal di kawasan ini dikenal dengan keahliannya dalam berdagang emas, perhiasan, dan bahan kebutuhan pokok lainnya.

Kampung Ketandan mulai berkembang pesat pada abad ke-19, seiring dengan pertumbuhan Malioboro sebagai pusat aktivitas ekonomi dan pemerintahan.

Lokasinya yang strategis, dekat dengan Keraton Yogyakarta, menjadikan kawasan ini pusat perdagangan yang ramai hingga kini.

Baca juga  5 Tempat Trekking Jogja 2025 yang Instagramable & Cocok Buat Pemula!

Ciri Khas Kampung Ketandan

Kampung Ketandan memiliki karakteristik arsitektur yang khas. Bangunan-bangunannya memadukan gaya tradisional Jawa dengan elemen Tionghoa, seperti ornamen naga, lampion merah, dan pintu bergaya oriental.

Ciri khas lainnya adalah keberadaan klenteng kecil di dalam kampung, yang menjadi tempat ibadah dan simbol keberagaman budaya.

Selain itu, Kampung Ketandan juga dikenal sebagai pusat kuliner dan seni. Setiap tahunnya, kawasan ini menjadi lokasi utama Festival Pecinan yang digelar saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Festival ini menampilkan berbagai atraksi budaya, seperti barongsai, wayang potehi, dan pameran kuliner khas Tionghoa.

Renovasi Kampung Ketandan: Modernisasi Tanpa Menghilangkan Nilai Sejarah

Beberapa tahun terakhir, Kampung Ketandan telah direnovasi untuk memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan daya tarik wisata.

Selain itu, renovasi dan pemugaran Kampung Ketandan juga diubah menjadi Malioboro Teras Ketandan tanpa menghilangkan arsitektur Tionghoa pada bangunan-bangunannya.

Renovasi ini dilakukan tanpa mengubah identitas budaya dan sejarah kawasan. Beberapa perubahan yang dilakukan meliputi:

Jalanan kampung diperbaiki dan dibuat lebih ramah pejalan kaki, sehingga pengunjung dapat menikmati suasana kampung dengan lebih nyaman.

Baca juga  7 Ragam Wisata Kuliner Jogja yang Terkenal: Tak Cuma Gudeg, Masih Banyak Lainnya

Beberapa bangunan tua yang sebelumnya kurang terawat kini telah dipugar, dengan tetap mempertahankan arsitektur aslinya.

Sebagai bagian dari pengembangan pariwisata, pemerintah setempat menyediakan pusat informasi bagi wisatawan untuk mempelajari sejarah Kampung Ketandan.

Daya Tarik Kampung Ketandan Setelah Renovasi

Setelah renovasi, Kampung Ketandan semakin diminati wisatawan sebagai destinasi wisata budaya dan sejarah. Berikut adalah beberapa daya tarik utama yang dapat dinikmati:

  1. Wisata Kuliner
    Kampung Ketandan terkenal dengan makanan khasnya, seperti bakmi ketandan, lumpia, dan jajanan khas Imlek. Banyak kedai dan warung di kawasan ini yang menawarkan cita rasa autentik.
  2. Spot Foto Ikonik
    Bangunan dengan arsitektur klasik dan ornamen Tionghoa menjadi latar sempurna bagi pengunjung yang ingin mengabadikan momen di Kampung Ketandan.
  3. Festival Pecinan
    Kehadiran Festival Pecinan semakin meriah setelah renovasi. Acara ini menjadi ajang untuk merasakan langsung kebudayaan Tionghoa yang menyatu dengan tradisi lokal.
  4. Sentra Kerajinan dan Perhiasan
    Kampung Ketandan tetap menjadi pusat perdagangan emas dan perhiasan. Wisatawan dapat membeli produk berkualitas tinggi sekaligus belajar tentang sejarah perdagangan di kawasan ini.
Baca juga  Fenomena Unik di Pantai Baron: Air Berwarna Cokelat Akibat Sungai Bawah Tanah Meluap

Kampung Ketandan di Malioboro Yogyakarta adalah simbol keberagaman budaya dan sejarah yang hidup hingga kini.

Setelah renovasi, kawasan ini menjadi semakin menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan perpaduan nuansa sejarah, budaya, dan modernisasi, Kampung Ketandan menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di Yogyakarta.

Bagi Anda yang ingin merasakan atmosfer khas Pecinan di Yogyakarta, pastikan untuk menyempatkan waktu menjelajahi Kampung Ketandan.

Nikmati keindahan arsitektur, kuliner, dan tradisi yang menjadikan tempat ini begitu istimewa.

***

Berita Terbaru

Potret Es Jaipong yang jadi dessert tradisional dari Jogja (Sumber foto: Instagram @kuliner
Mengenal Es Jaipong, Minuman Segar Khas Jogja yang Punya Rasa Unik dan Menyegarkan
 Zenanda Pramestika)
Wisata Religius di Jogja: Berkeliling Masjid, Klenteng, dan Candi yang Datangkan Pengalaman Baru dan Seru
 Irawan Laksono)
Piknik Santai di Jogja: Tempat-Tempat Asri Buat Gelar Tikar dan Bawa Bekal Sambil Nikmati Alam
Jajanan Jogja Hits 2025
5 Jajanan Jogja yang Lagi Hits 2025: Aneka Snack, Es Kekinian, dll
Tempat Nongkrong Malam Senin di Jogja 2025
7 Tempat Nongkrong Malam Senin di Jogja: Asik Buat Ngelepas Penat sebelum Kerja Lagi

Terpopuler

1996577210
Pemerintah Akan Buka Rekrutmen PPPK 2025 Jalur Umum? Cek Faktanya Berikut
Anomali Viral Tralalero Tralala
Ini Arti Tralalero Tralala, Anomali Viral Brainrot di TikTok Ramai Jadi Omongan
Nama-nama Anomali Italian Brainrot
Daftar Nama Anomali Italian Brainrot, Viral: Ada Brr Brr Patapim, Bombombini Gusini, Capuccino Assassino, dll
Anomali Paling Kuat Viral
Ini Arti Bombardino Crocodilo, Anomali Italian Brainrot yang Lagi Viral di Indonesia
Cara Buat Foto Video AI Brainrot
Cara Membuat Anomali Brainrot Foto & Video AI yang Lagi Viral