Tradisi Buto-Butoan Jember: Simbol Pengendalian Diri Menjelang Ramadan

Bagikan :
Tradisi Buto-Butoan Jember: Simbol Pengendalian Diri Menjelang Ramadan
Tradisi Buto-Butoan Jember: Simbol Pengendalian Diri Menjelang Ramadan.(Sumber Gambar: Tangkapan Layar Youtube/BP Family)

Kabarjawa – Menjelang bulan suci Ramadan, masyarakat di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menggelar tradisi unik yang dikenal sebagai Buto-Butoan. Tradisi ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi memiliki makna filosofis yang mendalam sebagai simbol pengendalian hawa nafsu sebelum memasuki bulan puasa.

Dengan warisan budaya yang telah berlangsung turun-temurun, Buto-Butoan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat, khususnya di wilayah Jember bagian utara.

Asal-Usul dan Sejarah Tradisi Buto-Butoan

Tradisi Buto-Butoan berakar dari ajaran Islam yang dibawa oleh Wali Songo dalam menyebarkan dakwah di Nusantara. Para wali menggunakan pendekatan budaya dan kesenian agar ajaran Islam lebih mudah diterima oleh masyarakat setempat.

Dengan memadukan nilai spiritual dengan seni lokal, tradisi ini berkembang sebagai sarana edukasi dan refleksi diri.Wilayah Jember bagian utara, khususnya Desa Jelbuk di Kecamatan Jelbuk, menjadi pusat pelaksanaan tradisi ini.

Penduduk daerah ini mayoritas merupakan keturunan Madura yang bekerja sebagai buruh perkebunan dan memiliki karakter religius yang kuat.

Oleh karena itu, tradisi Buto-Butoan terus bertahan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.

Baca juga  Keajaiban Candi Prambanan: Sejarah dan Pesona yang Tak Lekang oleh Waktu

Prosesi dan Makna Simbolis

Dalam pelaksanaan tradisi ini, peserta yang mayoritas terdiri dari anak-anak dan remaja berdandan menyerupai buto atau raksasa.

Tubuh mereka dicat hitam atau warna-warna mencolok, kemudian mereka berkeliling desa sambil menari dan memainkan musik tradisional.

Dalam budaya Jawa, sosok buto sering dikaitkan dengan sifat buruk manusia seperti amarah, keserakahan, dan hawa nafsu.

Oleh karena itu, tradisi Buto-Butoan menjadi simbol bagaimana manusia harus mampu mengendalikan hawa nafsunya, terutama menjelang bulan suci Ramadan.

Selain itu, tradisi ini juga menjadi ajang pelestarian budaya dan sarana mempererat kebersamaan warga.

Melalui Buto-Butoan, masyarakat diajak untuk menyambut Ramadan dengan penuh kegembiraan, kesadaran spiritual, serta ungkapan syukur.

Peran Buto-Butoan dalam Kehidupan Masyarakat

Selain diselenggarakan menjelang Ramadan, tradisi Buto-Butoan juga sering digelar dalam berbagai acara adat seperti pernikahan dan khitanan sebagai hiburan masyarakat.

Hal ini menunjukkan bahwa Buto-Butoan tidak hanya memiliki dimensi spiritual, tetapi juga menjadi bagian dari ekspresi seni dan budaya lokal.

Seiring perkembangan zaman, Buto-Butoan tetap dipertahankan sebagai bentuk warisan budaya yang kaya akan makna. Masyarakat terus melestarikannya agar nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya dapat diwariskan kepada generasi muda.

Baca juga  Kolang-Kaling: Si Kenyal Segar dengan Segudang Manfaat Kesehatan

Tradisi Buto-Butoan di Jember bukan sekadar hiburan, melainkan memiliki pesan moral yang kuat tentang pentingnya pengendalian diri menjelang Ramadan.

Melalui ekspresi seni yang unik ini, masyarakat diajak untuk merefleksikan diri, mempererat kebersamaan, serta melestarikan budaya yang sarat dengan nilai spiritual dan sosial.

Dengan semangat yang terus dijaga, Buto-Butoan akan tetap menjadi simbol kearifan lokal yang relevan di tengah perubahan zaman.(Kabarjawa)

Berita Terbaru

Twibbon Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025
LINK Twibbon Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025: Cocok untuk Foto Profil Baru, Yuk Posting & Meriahkan HKB!
Peti Jenazah Paus Fransiskus Disegel dalam Upacara Khidmat, Prosesi Pemakaman Digelar Sabtu Pagi
Peti Jenazah Paus Fransiskus Disegel dalam Upacara Khidmat, Prosesi Pemakaman Digelar Sabtu Pagi
2727772588
Apakah Bisa Nonton Film Jumbo di Netflix? Ini Info Nonton Streaming, Sinopsis dan Pemeran
1176365800
Siapa Windy Idol? Artis Terlibat Kasus Pencucian Uang Eks Sekretaris MA
YouTube Error dan Tidak Bisa Dibuka Simak Penyebab dan Solusinya!
Cara Menampilkan Dislike YouTube: Gampang, Bisa Pakai Ekstensi Gratis

Terpopuler

Nama-nama Anomali Italian Brainrot
Daftar Nama Anomali Italian Brainrot, Viral: Ada Brr Brr Patapim, Bombombini Gusini, Capuccino Assassino, dll
Nama-nama Anomali Viral
Daftar Nama-nama Anomali: Paling Viral Tung Tung Tung Sahur sampai Tralalero Tralala
tiktok-5064078_1280
Ramai di TikTok, Warung Madura Baju Kuning Viral, Apa Isi Kontennya?
Anomali Viral Tralalero Tralala
Ini Arti Tralalero Tralala, Anomali Viral Brainrot di TikTok Ramai Jadi Omongan
Gaji Guru Sekolah Rakyat Jogja 2025
CEK FAKTA, Rekrutmen Pegawai Koperasi Desa Merah Putih Gaji 5-8 Juta Dibuka, Apakah Benar atau Tidak?