Stasiun Gubeng Surabaya: Ikon Transportasi yang Terus Berkembang dan Mendorong Ekonomi Lokal

Bagikan :

KabarjawaStasiun Gubeng di Surabaya, Jawa Timur, telah lama menjadi salah satu ikon penting dalam dunia transportasi. Sejak pertama kali beroperasi pada 16 Mei 1878, stasiun ini memiliki peran yang tak tergantikan dalam sejarah perkembangan transportasi dan ekonomi di wilayah Jawa Timur. Kini, meski telah berusia lebih dari seabad, Stasiun Gubeng terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan zaman, baik dari segi layanan, teknologi, maupun konektivitas.

Sejarah Panjang Stasiun Gubeng

Stasiun Gubeng didirikan pada tahun 1868 sebagai bagian dari proyek jalur kereta api Surabaya–Pasuruan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Sejak saat itu, stasiun ini tidak hanya menjadi pusat transportasi, tetapi juga simbol penting dalam sejarah perekonomian dan mobilitas masyarakat Surabaya dan sekitarnya.

Menurut Luqman Arif, Manajer Humas KAI Daerah Operasi 8 Surabaya, Stasiun Gubeng berfungsi lebih dari sekadar titik transit; ia merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Jawa Timur.

Transformasi Arsitektur dan Fasilitas

Pada awalnya, bangunan Stasiun Gubeng mengadopsi desain gaya Chalet yang populer pada masa itu, dengan struktur kokoh dan jendela besar.

Pada tahun 1928, untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, lobi utama stasiun diperluas. Namun, perubahan signifikan terjadi pada 7 Juni 1996, ketika PT KAI memutuskan untuk membangun gedung baru di sisi timur rel, yang membagi Stasiun Gubeng menjadi dua bagian: Gubeng Lama dan Gubeng Baru. Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi layanan dan memfasilitasi pelayanan yang lebih baik bagi penumpang.

Inovasi Teknologi dan Layanan Digital

Sebagai bagian dari upaya modernisasi, Stasiun Gubeng juga telah mengadopsi teknologi terbaru untuk mempermudah akses bagi penumpang. Salah satunya adalah sistem Face Recognition Boarding Gate, yang memungkinkan penumpang untuk naik kereta hanya dengan pemindaian wajah.

Selain itu, aplikasi KAI Access memberikan kemudahan dalam memesan tiket dan memeriksa jadwal kereta secara real-time, membuat perjalanan menjadi lebih praktis dan efisien. Digitalisasi ini menjadi kunci utama dalam memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna layanan kereta api.

Posisi Strategis dan Rencana Pengembangan

Dengan posisi yang sangat strategis, Stasiun Gubeng terus berkembang sebagai pusat konektivitas di Jawa Timur. PT KAI berencana untuk mengintegrasikan stasiun ini dengan berbagai moda transportasi lain, seperti bus kota, angkutan daring, dan layanan kereta wisata.

Komitmen Terhadap Keberlanjutan dan Aksesibilitas

Tidak hanya fokus pada pelayanan transportasi, Stasiun Gubeng juga berkomitmen terhadap keberlanjutan dan inklusivitas.

Fasilitas ramah lingkungan, seperti water station dan program pengurangan penggunaan plastik, telah diterapkan untuk mendukung pelestarian lingkungan.

Selain itu, stasiun ini juga memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas serta menyediakan area ramah anak sebagai bagian dari upaya menciptakan ruang publik yang lebih inklusif.

Dampak Sosial dan Ekonomi Bagi Masyarakat

Keberadaan Stasiun Gubeng memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat sekitar. Stasiun ini menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan aktivitas ekonomi di sekitarnya.

Sebagai pusat transportasi utama, Stasiun Gubeng tidak hanya memfasilitasi mobilitas masyarakat, tetapi juga mendukung sektor ekonomi lokal.

Masa Depan Stasiun Gubeng: Menjadi Pusat Transportasi Modern

Melihat ke depan, Stasiun Gubeng memiliki visi untuk terus berkembang menjadi pusat transportasi yang lebih terintegrasi dan modern.

T KAI berharap Stasiun Gubeng dapat mendorong masyarakat untuk lebih memilih transportasi umum, sekaligus memudahkan mereka dalam mobilitas sehari-hari.

Dengan inovasi yang terus berlanjut, Stasiun Gubeng diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi dan sosial di Surabaya dan sekitarnya.

Stasiun Gubeng bukan hanya sebuah stasiun kereta api, tetapi juga simbol penting dalam sejarah transportasi dan ekonomi di Surabaya.

Dengan transformasi yang terus berlanjut, integrasi moda transportasi, serta komitmen terhadap keberlanjutan dan aksesibilitas, Stasiun Gubeng akan terus menjadi pusat mobilitas yang vital bagi masyarakat Jawa Timur.

Sebagai penghubung utama transportasi kereta api, stasiun ini berperan penting dalam menghubungkan berbagai daerah dan mendukung pembangunan ekonomi di kawasan tersebut.(Kabarjawa)

Berita Terbaru

Patroli Gabungan Pastikan Eks Ladang Ganja di TNBTS Lumajang Bersih dari Aktivitas Ilegal
Patroli Gabungan Pastikan Eks Ladang Ganja di TNBTS Lumajang Bersih dari Aktivitas Ilegal
Banyuwangi Genjot Perbaikan Jalan Menjelang Arus Mudik Lebaran 2025
Banyuwangi Genjot Perbaikan Jalan Menjelang Arus Mudik Lebaran 2025
Kasus Sadis di Bantul Cekikan Maut Akibat Tahu Bakso Gosong
Kasus Sadis di Bantul: Cekikan Maut Akibat Tahu Bakso Gosong
Ne Zha 2: Petualangan Seru yang Ditunggu-Tunggu Kini Tayang di Bioskop Indonesia
Tips Mengurangi Konsumsi Garam Selama Puasa Ramadan untuk Hidup Lebih Sehat
Tips Mengurangi Konsumsi Garam Selama Puasa Ramadan untuk Hidup Lebih Sehat

Terpopuler

Rekomendasi Toples Lebaran 2025 Murah
Rekomendasi Toples Lebaran 2025: Aesthetic, Mewah tapi Murah Mulai 40 Ribuan
Profil Gus Akira
Lagi Viral, Profil Gus Akira: Silsilah Keluarga hingga Riwayat Pekerjaan
Jadwal Bank Lebaran 2025
Jadwal Bank Saat Lebaran 2025 BRI, BNI, Mandiri: Tutup & Operasional Buka Lagi Tanggal Berapa?
Bidan Rita Viral
Viral di TikTok, Siapa Bidan Rita? Sosok Wanita Jadi Omongan sampai Sekarang
Link Prank Pengumuman SNBP 2025
SNBP Fake 2025: Lagi Viral Link Prank Pengumuman Kelulusan, Begini Cara Membuatnya