Kabarjawa – Trowulan, sebuah situs arkeologi bersejarah di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menyimpan sisa-sisa kejayaan Majapahit, kerajaan terbesar di Nusantara pada abad ke-13 hingga ke-15. Situs ini menjadi saksi bisu peradaban megah yang pernah menguasai sebagian besar Asia Tenggara. Berbagai peninggalan dan misteri berupa candi, petirtaan, dan reruntuhan bangunan membuktikan bahwa Trowulan pernah menjadi pusat pemerintahan yang makmur dan berpengaruh.
Asal-usul dan Kejayaan Majapahit
Trowulan mulai berkembang pesat sebagai pusat pemerintahan sejak era Raden Wijaya (1293–1309), pendiri Majapahit. Puncak kejayaan kerajaan ini terjadi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350–1389) dengan Mahapatih Gajah Mada yang berhasil menyatukan Nusantara.
Pada masa itu, Majapahit menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan, memperluas pengaruhnya hingga ke Semenanjung Malaya.
Kemunduran dan Runtuhnya Majapahit
Setelah wafatnya Hayam Wuruk, Majapahit mengalami kemunduran akibat konflik internal dan serangan dari Kesultanan Demak. Pada abad ke-16, pusat kekuasaan bergeser ke pesisir utara Jawa, meninggalkan Trowulan yang perlahan tertutup oleh alam dan akhirnya menjadi situs bersejarah yang tertinggal dalam reruntuhan.
Eksplorasi dan Penelitian Arkeologi
Ketertarikan terhadap Situs Trowulan mulai muncul kembali pada abad ke-19 ketika Sir Thomas Stamford Raffles mendokumentasikannya dalam bukunya The History of Java (1817).
Sejak saat itu, berbagai penelitian dan ekskavasi dilakukan oleh para arkeolog untuk mengungkap lebih jauh mengenai peninggalan Majapahit yang masih tersembunyi.
Peninggalan Bersejarah di Trowulan
Trowulan memiliki banyak situs bersejarah yang menjadi bukti kejayaan Majapahit, di antaranya:
- Candi Brahu: Diduga sebagai tempat kremasi raja-raja Majapahit.
- Gapura Bajang Ratu: Gerbang megah yang diyakini menjadi pintu masuk kawasan keraton.
- Kolam Segaran: Petirtaan kuno yang diduga menjadi tempat rekreasi bangsawan Majapahit.
- Makam Troloyo: Kompleks makam Islam yang menunjukkan adanya akulturasi budaya di masa akhir Majapahit.
Trowulan di Era Modern
Saat ini, Situs Trowulan menjadi salah satu warisan sejarah yang dilindungi dan terus diteliti. Museum Trowulan didirikan sebagai pusat informasi bagi wisatawan dan peneliti yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Majapahit.
Dengan meningkatnya perhatian terhadap sejarah dan budaya, Trowulan menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik banyak pengunjung setiap tahunnya.
Trowulan bukan sekadar situs arkeologi, tetapi juga simbol kejayaan peradaban Nusantara yang terus diteliti dan dilestarikan.
Keberadaan peninggalan-peninggalan bersejarah di kawasan ini menjadi bukti nyata bahwa Majapahit pernah menjadi pusat peradaban yang megah.
Dengan terus dilakukan penelitian dan pelestarian, kejayaan Majapahit di Trowulan akan tetap menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.(Kabarjawa)