
KABARJAWA – Sebuah video memperlihatkan aksi tidak menyenangkan terhadap seorang lurah beredar luas di berbagai platform media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp.
Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang pria yang diketahui merupakan Lurah Krambilsawit, Sabiyo, disiram air oleh sejumlah orang yang diduga merupakan oknum debt collector (DC).
Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Kamis, 6 Maret 2025 lalu, namun baru viral dalam beberapa hari terakhir. Aksi penyiraman disertai intimidasi itu diduga dipicu oleh persoalan utang piutang.
Beredar kabar bahwa Lurah Sabiyo memiliki utang ratusan juta rupiah yang belum dilunasi, sehingga memicu tindakan arogan dari pihak penagih.
Reaksi dan Solidaritas dari Paguyuban Semar
Tindakan para oknum DC tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk Paguyuban Lurah/Pamong Kabupaten Gunungkidul (Semar).
Sebagai bentuk solidaritas, sejumlah pengurus inti dan anggota Paguyuban Semar mendatangi Kantor Kalurahan Krambilsawit pada Sabtu (19/04/2025) siang untuk memberikan dukungan moral kepada Sabiyo serta menyiapkan langkah pendampingan hukum.
Ketua Paguyuban Semar Gunungkidul, Suhadi, menyampaikan bahwa kedatangannya bersama rombongan bertujuan untuk memberi semangat sekaligus menggali informasi lebih lengkap dari pihak Lurah Sabiyo.
“Kami juga menanyakan kepada Mbah Lurah tentang langkah yang akan ditempuh,” ujar Suhadi.
Dalam pertemuan tersebut, Sabiyo menyatakan masih akan berdiskusi dengan keluarga terkait langkah hukum yang akan diambil atas perlakuan yang diterimanya.
Namun demikian, Suhadi menegaskan bahwa pihaknya siap melakukan pendampingan hukum dan telah berencana berkoordinasi dengan bagian hukum Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
“Semar akan berkoordinasi dengan bagian hukum Pemda Gunungkidul untuk mohon arahan lebih lanjut,” jelasnya.
Insiden ini kembali memunculkan sorotan terhadap praktik penagihan utang oleh oknum debt collector yang kerap disertai intimidasi dan kekerasan.
Masyarakat dan pihak berwenang diimbau untuk lebih tegas mengawasi dan menindak aksi-aksi semacam ini agar tidak menimbulkan keresahan.***