Kabarjawa – Bangkalan kembali dikejutkan oleh peristiwa sebuah jembatan ambruk penghubung di Desa Planggaran, Kecamatan Blega, akibat derasnya luapan air sungai. Insiden ini menjadi viral setelah rekaman video yang diambil oleh warga tersebar luas di media sosial. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian ini menjadi peringatan serius akan kondisi infrastruktur yang perlu mendapat perhatian.
Penyebab dan Kronologi Jembatan Ambruk
Jembatan di Desa Planggaran telah mengalami kerusakan sejak lama. Kapolsek Blega, AKP Muhammad Syamsuri, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah memasang penghalang berupa bambu untuk menutup akses jembatan sejak lima jam sebelum kejadian. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi risiko kecelakaan bagi warga yang melintas.
Dalam rekaman video yang viral, tampak belasan warga berupaya membersihkan ranting pohon yang menyumbat aliran sungai. Namun, derasnya debit air membuat mereka harus meninggalkan area tersebut. Tak lama kemudian, jembatan yang rapuh akhirnya roboh diterjang derasnya arus air yang membawa sampah dan batang bambu.
Langkah Pencegahan Sebelum Ambruk
Pihak kepolisian telah berusaha mencegah insiden dengan mengimbau warga agar tidak melintasi jembatan. Namun, kondisi jembatan yang sudah tua dan rapuh tidak mampu menahan beban aliran air yang meluap. Kejadian ini menunjukkan pentingnya perawatan dan perbaikan infrastruktur, terutama di wilayah rawan bencana.
Insiden ambruknya jembatan di Blega menjadi pengingat penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi infrastruktur. Meski tidak ada korban jiwa, kejadian ini berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat sekitar yang bergantung pada jembatan tersebut sebagai akses utama. Perbaikan segera dan langkah mitigasi bencana menjadi kebutuhan mendesak untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.(Kabarjawa)