
Kabarjawa – Perayaan Idul Fitri di Alun-Alun Pemalang berubah menjadi momen duka setelah sebuah pohon beringin besar tumbang di tengah pelaksanaan salat. Kejadian ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Keluarga korban masih dalam suasana berduka, sementara masyarakat setempat berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah guna mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Dua Korban Dimakamkan di TPU Pagaran
Dua warga yang menjadi korban dalam insiden ini telah dimakamkan di TPU Pagaran, Pemalang. Salah satu korban, Anita Rahmawati (39), seorang pedagang sayur, meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan medis.
Jenazahnya diberangkatkan dari rumah duka di Kelurahan Pelutan, Kecamatan Pemalang, menuju tempat peristirahatan terakhirnya. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, termasuk anak dan suaminya yang bekerja di bengkel.
Korban lainnya, Rusmono (42), meninggal di lokasi kejadian. Jenazahnya langsung dimakamkan pada sore hari setelah keluarga menerima kabar duka.
Istri Rusmono, Ari Iriana (45), masih berduka atas kehilangan suaminya yang setiap tahun rutin melaksanakan salat Idul Fitri di alun-alun tersebut.
Kronologi Kejadian
Insiden terjadi pada Senin pagi sekitar pukul 06.30 WIB saat ribuan warga berkumpul untuk menunaikan salat Idul Fitri. Tanpa peringatan, sebuah pohon beringin berusia tua tumbang dan menimpa beberapa jamaah yang sedang beribadah. Akibat kejadian tersebut, dua orang meninggal dunia dan 17 lainnya mengalami luka-luka.
Para korban langsung dievakuasi ke dua rumah sakit terdekat, yaitu Rumah Sakit Harapan Sehat dan Rumah Sakit Prima Medika, guna mendapatkan perawatan medis.
Tanggapan Keluarga Korban dan Masyarakat
Keluarga korban berharap adanya kepedulian dari pemerintah daerah terhadap kondisi mereka pasca-kejadian ini. Hingga siang hari setelah kejadian, perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Pemalang belum mengunjungi rumah duka, meskipun pihak kepolisian sudah berada di lokasi sejak pagi.
Masyarakat setempat juga berharap adanya langkah konkret dari pihak berwenang untuk memberikan bantuan kepada para korban serta keluarga yang ditinggalkan.
Penyebab Pohon Tumbang dan Evaluasi Keamanan
Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, menyampaikan bahwa insiden ini merupakan musibah yang tidak dapat diprediksi. Berdasarkan pemeriksaan awal, penyebab tumbangnya pohon beringin ini diduga karena faktor usia yang membuat struktur pohon menjadi rapuh.
Masyarakat berharap pemerintah setempat dapat melakukan evaluasi terhadap kondisi pepohonan di area publik guna menghindari peristiwa serupa di masa depan.
Pemeliharaan serta pemangkasan pohon yang berusia tua menjadi langkah yang perlu dilakukan demi keamanan bersama.
Insiden pohon tumbang di Alun-Alun Pemalang saat salat Idul Fitri menjadi duka mendalam bagi masyarakat, terutama keluarga korban. Kejadian ini menjadi pengingat bagi pemerintah dan masyarakat akan pentingnya pemeliharaan pohon di ruang publik untuk menghindari risiko kecelakaan serupa.
Selain itu, perhatian terhadap korban dan keluarganya sangat diperlukan agar mereka mendapatkan bantuan serta dukungan yang layak.
Dengan evaluasi dan tindakan preventif yang lebih baik, diharapkan kejadian seperti ini tidak terulang kembali di masa mendatang.(Kabarjawa)