
Kabarjawa – Tragedi Pendakian Carstensz Pyramid! Pendakian gunung adalah impian bagi banyak petualang, namun tantangannya juga bisa berujung pada tragedi. Salah satu kisah memilukan datang dari Lilie Wijayanti Poegiono (59), seorang pendaki asal Bandung yang akhirnya berhasil mencapai Puncak Carstensz Pyramid di Papua.
tetapi harus kehilangan nyawanya akibat hipotermia. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan sahabat yang mendukung impiannya.
Perjalanan Menuju Puncak Carstensz Pyramid
Lilie memiliki kecintaan mendalam terhadap dunia pendakian sejak masa SMA. Impiannya untuk mencapai puncak tertinggi di Indonesia sudah lama direncanakan.
Dengan dukungan dari sang suami, Frigard H (68), Lilie menjalani latihan intensif di Citatah, Bandung Barat, selama satu tahun sebelum pendakian. Frigard sendiri sering menemani latihan tersebut dan memastikan bahwa istrinya memiliki persiapan fisik serta perlengkapan yang memadai.
Setelah mendapatkan izin dari suaminya, Lilie akhirnya bergabung dengan rekan-rekannya yang juga memiliki hobi mendaki. Tim pendakian ini terdiri dari beberapa sahabat yang berbagi semangat dalam menaklukkan tantangan alam.
Tragedi di Puncak Carstensz
Pada Sabtu (1/3/2025), Frigard menerima kabar duka dari rekan-rekan pendakian Lilie. Dalam pendakian tersebut, kondisi cuaca yang ekstrem dengan hujan salju, hujan deras, dan angin kencang menyebabkan suhu turun drastis.
Mengakibatkan Lilie mengalami hipotermia. Sayangnya, ia tidak dapat bertahan dan dinyatakan meninggal dunia di puncak.Selain Lilie, pendaki lain yang turut menjadi korban adalah Elsa Laksono.
Sementara itu, tiga pendaki lainnya—Indira Alaika, Alvin Reggy Perdana, dan Saroni—mengalami hipotermia tetapi berhasil bertahan hingga tim penyelamat datang keesokan harinya.
Proses evakuasi jenazah Lilie ke Jakarta masih berlangsung, dengan keluarga yang menunggu kedatangannya untuk memberikan penghormatan terakhir.
Kesedihan Keluarga dan Keikhlasan Suami
Kepergian Lilie menjadi pukulan berat bagi keluarganya, terutama Frigard yang harus merelakan impian istrinya berakhir dengan tragis.
Meskipun berat, ia mengaku sudah ikhlas dan hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Lilie. Kedua anak lelaki mereka yang tinggal di Jepang dan Singapura juga telah diberitahu mengenai kejadian ini.
Selain mendaki, Lilie dikenal sebagai sosok yang pantang menyerah dalam mengejar impiannya. Ia juga memiliki minat besar dalam dunia desain dan aktif di Instagram dengan akun @labellefemme_lbf. Menurut Frigard, istrinya adalah seorang pejuang yang selalu memperjuangkan apa yang diinginkan tanpa ragu.
Tragedi yang menimpa Lilie Wijayanti Poegiono menjadi pengingat bahwa pendakian gunung bukan sekadar tentang pencapaian, tetapi juga tentang risiko yang harus dihadapi.
Meskipun Lilie telah pergi, semangatnya dalam meraih impian akan terus menginspirasi banyak orang. Kepergiannya menjadi kehilangan besar, tetapi juga warisan tentang keberanian dan ketekunan dalam menghadapi tantangan hidup.(Kabarjawa)