Kabarjawa – Gunung Merapi, salah satu gunung api paling aktif di Indonesia, kini berstatus Siaga Level III. Terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, gunung ini terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Fenomena seperti guguran lava pijar dan gempa vulkanik yang intens memicu kewaspadaan masyarakat dan pihak berwenang.
Aktivitas Vulkanik Terkini
Berdasarkan pengamatan terbaru, Gunung Merapi tertutup kabut dengan visibilitas terbatas, mulai dari Kabut 0-I hingga Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati, namun aktivitas vulkanik tetap intens. Berikut adalah data terbaru:
- Guguran Lava Pijar
- Teramati sebanyak 5 kali.
- Arah luncuran ke barat daya menuju Sungai Bebeng dan Sungai Krasak.
- Jarak luncur maksimum mencapai 1.700 meter.
- Gempa Vulkanik
- Gempa guguran: 24 kali, amplitudo 3-80 mm, durasi 73,3 hingga 287,85 detik.
- Gempa hybrid: 11 kali, amplitudo 3-8 mm.
- Gempa vulkanik dangkal: 1 kali, amplitudo 13 mm.
- Kondisi Cuaca
- Cuaca mendung hingga hujan.
- Angin bergerak lemah hingga sedang ke arah timur.
- Suhu udara berkisar antara 15,5°C hingga 20,2°C.
- Kelembaban mencapai 79-96 persen.
Potensi Bahaya Masyarakat diimbau untuk mewaspadai ancaman dari:
- Guguran lava pijar dan awan panas, terutama di area Sungai Gendol, Sungai Woro, Sungai Bebeng, Sungai Boyong, Sungai Bedog, dan Sungai Krasak.
- Lontaran material vulkanik yang dapat menjangkau jarak cukup jauh dari kawah.
Langkah-Langkah Antisipasi
Tim pemantau vulkanik terus memantau aktivitas Gunung Merapi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Berikut beberapa langkah penting untuk mengantisipasi bahaya:
- Hindari aktivitas di area rawan bencana.
- Pantau informasi resmi dari Badan Geologi dan BPPTKG.
- Persiapkan peralatan darurat, seperti masker dan pakaian pelindung.
- Ikuti arahan evakuasi jika situasi memburuk.
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi menandakan perlunya kewaspadaan tinggi, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.
Dengan status Siaga Level III, upaya mitigasi dan koordinasi antara pihak berwenang dan masyarakat sangat krusial untuk mengurangi risiko.
Pastikan untuk terus mengikuti informasi terbaru dari sumber resmi guna memastikan keselamatan diri dan keluarga.(Kabarjawa)