
Kabarjawa – Sebuah tragedi memilukan menimpa satu keluarga asal Semarang dalam kecelakaan bus rombongan umrah di Arab Saudi. Empat dari enam warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jiwa dalam insiden tersebut merupakan satu keluarga yang tinggal di Vila Pinus, Pudak Payung, Banyumanik, Kota Semarang.
Kecelakaan terjadi pada Kamis, 20 Maret 2025, di Wadi Qudeid, di jalur Madinah-Mecca Road.
Identitas Korban dan Suasana Duka di Rumah Keluarga
Keluarga yang menjadi korban adalah pasangan suami istri M Dawam Mahmud (49) dan Sumarsih (45), beserta dua putri mereka, Areline Nawallya Adam (22) dan Audrya Malika Adam (16).
Suasana duka terasa begitu pekat di rumah mereka. Di gang menuju rumah duka, karangan bunga dari para pelayat sudah berjajar, sementara kerabat dan perangkat RT setempat turut menyambut pelayat yang datang silih berganti.
Indah (45), kakak kandung Dawam, tak kuasa menahan tangis saat menerima tamu yang datang melayat. Sang suami, Erma Rudita (58), berusaha menenangkan dirinya. Keluarga mereka sangat dekat, sehingga kepergian Dawam sekeluarga meninggalkan duka mendalam.
Kenangan Terakhir Bersama Keluarga
Sebelum berangkat ke tanah suci, Dawam sekeluarga sempat berpamitan ke rumah Erma. Tidak ada firasat apa pun, meskipun ada momen yang kini terasa begitu berharga.
Audrya, putri bungsu Dawam, tiba-tiba menunjukkan hasil lukisannya di sekolah dan memintanya untuk disimpan. Ini menjadi kenangan terakhir yang sangat berkesan bagi keluarga.
Tak hanya itu, komunikasi terakhir dengan Dawam terjadi melalui pesan singkat dengan seorang rekannya yang membahas pertandingan sepak bola Timnas Indonesia melawan Australia pada Kamis sore. Setelah itu, tidak ada lagi komunikasi yang terjalin.
Rencana Idul Fitri di Tanah Suci yang Berubah Menjadi Duka
Keberangkatan Dawam sekeluarga ke Arab Saudi memang direncanakan untuk merayakan Idul Fitri di sana. Oleh karena itu, mereka mengatur jadwal umrah hingga usai Idul Fitri sebelum kembali ke Indonesia.
Namun, takdir berkata lain. Bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan tragis pada Kamis siang waktu setempat.
Proses Pemakaman di Arab Saudi
Keluarga yang ditinggalkan telah mengurus berbagai dokumen terkait jenazah para korban. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Arab Saudi. Keputusan ini diambil dengan keikhlasan mendalam, mengingat banyak orang yang mendambakan meninggal di tanah suci.
Kronologi Kecelakaan dan Tanggapan Kementerian Luar Negeri
Kecelakaan bus yang merenggut nyawa Dawam sekeluarga terjadi pada Kamis, 20 Maret 2025, sekitar pukul 13.30 waktu setempat atau 17.30 WIB. Bus yang membawa rombongan umrah tersebut sempat terbalik lalu terbakar.
Direktur PWNI Kemlu, Judha Nugraha, menyatakan bahwa total ada 20 WNI yang menjadi korban dalam kecelakaan itu.
Enam orang meninggal dunia, termasuk Dawam sekeluarga, sementara belasan lainnya mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan di rumah sakit Arab Saudi.
Duka Mendalam dan Doa untuk Korban
Kehilangan Dawam sekeluarga meninggalkan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan, kerabat, dan masyarakat sekitar.
Peristiwa tragis ini menjadi pengingat bahwa kehidupan begitu rapuh dan tak bisa diprediksi. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.(Kabarjawa)