
Kabarjawa – Menjelang bulan suci Ramadhan, tradisi ziarah ke makam para wali semakin meningkat. Salah satu lokasi yang menjadi pusat perhatian adalah Makam Sunan Ampel di Surabaya. Ribuan peziarah dari berbagai daerah berbondong-bondong datang untuk berdoa dan ngalap berkah.
Fenomena ini terjadi setiap tahun, terutama pada malam-malam tertentu yang dianggap memiliki keistimewaan spiritual. Tak hanya itu, kawasan sekitar makam juga menjadi tempat berburu oleh-oleh khas dan menikmati kuliner tradisional.
Keramaian Peziarah Menjelang Ramadhan
Sejak pagi hingga malam hari, kawasan Makam Sunan Ampel dipadati oleh peziarah. Jumlah pengunjung meningkat drastis, terutama saat malam Jumat Legi yang dianggap memiliki keutamaan tersendiri dalam tradisi ziarah.
Diperkirakan lebih dari 8.000 orang datang untuk berdoa dan memanjatkan harapan menjelang Ramadhan. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Madura, Nganjuk, Malang, Jombang, dan sekitarnya.
Peningkatan jumlah peziarah ini mencapai hampir dua kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Situasi ini juga menjadi momentum bagi para pedagang di sekitar area makam untuk meraih keuntungan.
Dengan menjual berbagai perlengkapan ibadah seperti baju koko, songkok, sorban, sarung, abaya, serta makanan khas seperti kurma, roti maryam, samosa, martabak Madura, dan pastel.
Pengamanan dan Pengelolaan Kawasan Wisata Religi
Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung, pengurus kawasan wisata religi Sunan Ampel telah menyiapkan 30 petugas keamanan yang ditempatkan di berbagai titik strategis. Pengawasan dilakukan di sekitar makam, masjid, area parkir, serta fasilitas umum seperti kamar mandi.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan para peziarah, mengingat kepadatan yang terjadi menjelang bulan suci.
Biasanya, setelah awal Ramadhan, jumlah peziarah cenderung menurun dan kembali meningkat pada malam-malam ganjil, terutama pada tanggal 17 hingga 29 Ramadhan.
Pada malam-malam tersebut, banyak umat Islam yang melakukan ibadah lebih intens, termasuk berziarah ke makam para wali untuk berdoa dan mencari ketenangan spiritual.
Tradisi ziarah menjelang Ramadhan di Makam Sunan Ampel merupakan bagian dari budaya masyarakat Muslim di Indonesia. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada wali Allah, kegiatan ini juga menjadi ajang spiritual untuk menyambut bulan suci dengan hati yang bersih.
Lonjakan jumlah peziarah tidak hanya menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap tradisi ini, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal melalui sektor perdagangan dan kuliner. Dengan pengamanan yang ditingkatkan, diharapkan setiap peziarah dapat menjalankan ibadahnya dengan khusyuk dan nyaman.(Kabarjawa)