Kabarjawa – Kecelakaan tragis terjadi di kawasan lereng Gunung Semeru, tepatnya di Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Sebuah mobil pikap yang sedang melintas di jalanan Blok Watu Tulis tiba-tiba terjun ke jurang sedalam 100 meter, menyebabkan sopir dan kernetnya mengalami cedera parah. Kejadian ini terjadi setelah mobil tersebut mengirimkan barang, diduga karena sopir mengantuk saat mengemudi.
Kronologi Kecelakaan
Insiden bermula ketika kendaraan yang dikemudikan oleh seorang pria melintasi jalanan hutan yang curam di lereng Gunung Semeru. Setelah mengirimkan telur, pikap tersebut melewati tikungan tajam.
Tiba-tiba, tanpa peringatan, mobil tersebut jatuh ke jurang yang dalam. Dugaan awal menunjukkan bahwa faktor kelelahan dan kantuk pada sopir menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan tersebut.
Menurut saksi mata, mobil yang berada di belakang sempat membunyikan klakson, namun tidak ada respon dari kendaraan yang terjatuh. Kejadian tersebut begitu mendadak dan dramatis, menambah kesulitan dalam proses evakuasi.
Proses Evakuasi Korban
Setelah mobil terjatuh, warga setempat segera melakukan upaya penyelamatan. Mereka menggunakan tali untuk menarik sopir dan kernet yang terjebak di dasar jurang. Kedua korban, Rozikin (sopir) dan Alif Alfan (kernet), yang berasal dari Kabupaten Malang, mengalami cedera parah, termasuk patah tulang, dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Korban yang dalam kondisi kritis, segera dibawa ke Puskesmas Kecamatan Tumpang untuk mendapatkan perawatan intensif. Meskipun proses evakuasi manusia berhasil dilakukan, upaya untuk mengangkat kendaraan dari dasar jurang masih terhambat oleh medan yang sulit dan kurangnya peralatan yang memadai.
Kecelakaan di lereng Gunung Semeru ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dalam berkendara, terutama di jalur yang memiliki medan ekstrem.
Dugaan bahwa sopir mengantuk menjadi faktor utama kecelakaan ini, menekankan betapa pentingnya istirahat yang cukup sebelum berkendara, khususnya pada jalan yang berbahaya.
Evakuasi korban berhasil dilakukan meski membutuhkan upaya dramatis, namun hingga kini kendaraan yang terperosok belum berhasil dievakuasi.(Kabarjawa)