Kabarjawa – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) mengumumkan rencana pengiriman sampah sisa harian Kota Jogja yang belum terkelola ke Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran, yang berlokasi di Pleret, Bantul, mulai Maret 2025. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah yang lebih efisien dan ramah lingkungan, dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan.
Proses Pengiriman Sampah
Sisa sampah yang tidak dapat diolah di tiga Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Kota Jogja saat ini mencapai sekitar 35 ton per hari.
Sampah-sampah ini selama ini masih dikirim ke TPA Piyungan dalam jumlah terbatas, yaitu dua hingga tiga kali dalam seminggu, terutama dalam kondisi darurat.
Namun, Pemda DIY berencana mengalihkan pengiriman sampah ini ke ITF Bawuran yang akan mulai beroperasi pada awal Maret 2025.
ITF Bawuran sendiri, sebagai bagian dari kerja sama antara Kota Jogja dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bantul, menyediakan kapasitas untuk menampung 40 ton sampah dari Kota Jogja.
Dengan begitu, diharapkan pengiriman sampah ke TPA Piyungan akan terhenti sepenuhnya dalam waktu dekat.
Kapasitas dan Pengoperasian ITF Bawuran
ITF Bawuran direncanakan memiliki kapasitas awal sekitar 49 ton sampah per hari, dengan pembangunan fasilitas ini sudah mencapai 80 persen. Berbagai komponen penting seperti hanggar dan mesin pengolahan sudah terpasang, dan saat ini tinggal dilakukan pengaturan akhir.
Dengan pengoperasian ITF Bawuran, diharapkan pengolahan sampah dapat berjalan lebih efektif, terutama karena kapasitasnya yang lebih besar dan proses pengelolaan yang lebih canggih.
Rencananya, setelah ITF Bawuran beroperasi penuh, kapasitasnya akan dapat ditingkatkan hingga mencapai hampir 70 ton per hari.
Selain itu, fasilitas ini juga akan menerima sampah dari Kabupaten Bantul dan Kota Jogja, sementara Kabupaten Sleman akan mengandalkan TPS3R Minggir dan Tamanmartani untuk pengolahan sampah mereka.
Pengelolaan Sampah yang Lebih Berkelanjutan
Ke depan, pengelolaan sampah di DIY akan semakin terintegrasi dan efisien dengan hadirnya ITF Bawuran.
Pemda DIY juga merencanakan pembangunan fasilitas pengolahan sampah tambahan di beberapa lokasi, seperti di Donokerto, Turi, yang diperkirakan sudah bisa beroperasi pada pertengahan tahun ini.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masalah pengelolaan sampah di daerah ini bisa diatasi secara lebih baik dan berkelanjutan.
Pemda DIY berupaya meningkatkan pengelolaan sampah di wilayah Yogyakarta dengan mengalihkan pengiriman sampah sisa harian Kota Jogja ke ITF Bawuran mulai Maret 2025.
ITF Bawuran akan membantu mengurangi beban TPA Piyungan dan mendukung pengolahan sampah yang lebih modern dan ramah lingkungan.
Dengan pengoperasian ITF Bawuran dan rencana pembangunan fasilitas pengolahan sampah lainnya, diharapkan pengelolaan sampah di DIY akan lebih efisien dan berkelanjutan ke depannya.(Kabarjawa)