Kabarjawa – Survei terbaru yang dilakukan pada Januari 2025 mengungkapkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencapai angka yang sangat tinggi.
Survei ini memberikan gambaran mendalam tentang persepsi masyarakat terhadap berbagai aspek kinerja pemerintahan baru ini, serta membandingkannya dengan era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tingkat Kepuasan Publik Meningkat Signifikan
Berdasarkan survei terhadap 1.000 responden yang dipilih secara acak di 38 provinsi Indonesia, hasilnya menunjukkan bahwa 80,9 persen responden merasa puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran dalam 100 hari pertama.
Angka ini jauh melampaui tingkat kepuasan pada masa awal pemerintahan Jokowi, yang mencatat 65,1 persen pada 100 hari pertama periode 2014-2019.
Kinerja di Bidang Politik dan Keamanan Mendapatkan Apresiasi Tertinggi
Salah satu faktor utama tingginya tingkat kepuasan publik adalah kinerja di bidang politik dan keamanan. Sebanyak 85,8 persen responden menyatakan puas dengan pencapaian di bidang ini.
Meskipun peningkatan ini hanya naik 0,3 persen dibandingkan era Jokowi, sektor ini tetap menjadi yang tertinggi dalam survei terbaru.
Penegakan Hukum Mengalami Peningkatan Signifikan
Bidang hukum mencatat peningkatan kepuasan yang signifikan dari 57,4 persen pada era Jokowi menjadi 72,1 persen di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran. Lonjakan ini dipengaruhi oleh upaya pemerintah dalam menangani isu-isu korupsi secara tegas.
Faktor Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial
Di sektor ekonomi, tingkat kepuasan mencapai 74,5 persen, meningkat 9,4 persen dari survei sebelumnya. Sementara itu, bidang kesejahteraan sosial mencatat tingkat kepuasan 83,7 persen.
Kebijakan populis seperti makan bergizi gratis dan layanan kesehatan gratis menjadi daya tarik utama bagi masyarakat.
Perbedaan Tingkat Kepuasan Berdasarkan Pendidikan dan Kelas Sosial
Survei juga mengungkap bahwa tingkat kepuasan cenderung lebih tinggi di kalangan masyarakat berpendidikan rendah dan kelas bawah. Responden dengan pendidikan dasar mencatat kepuasan sebesar 85,7 persen, sedangkan responden dengan pendidikan tinggi hanya mencapai 70 persen.
Demikian pula, tingkat kepuasan tertinggi berasal dari kelas bawah dengan 84,7 persen, dan menurun pada kelas atas dengan 67,9 persen.
Penyebab Tingginya Tingkat Kepuasan
Beberapa faktor yang menyebabkan tingginya tingkat kepuasan ini meliputi kebijakan populis seperti pengenaan PPN 12 persen hanya untuk barang mewah, serta euforia pasca pemilihan presiden yang masih terasa.
Selain itu, keberlanjutan program dari era Jokowi ke Prabowo turut berkontribusi dalam meningkatkan kepercayaan publik.
Kritik dan Tantangan
Meskipun demikian, masih ada sejumlah kritik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Sebanyak 29,2 persen responden mengeluhkan distribusi bantuan sosial yang tidak merata, sementara 19,5 persen menyatakan ketidakpuasan terkait kondisi ekonomi yang tidak stabil.
Harga kebutuhan pokok yang tinggi dan penegakan hukum terhadap pejabat korupsi juga menjadi sorotan.
Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja 100 hari Kinerja Prabowo – Gibran yang tinggi mencerminkan keberhasilan awal dalam berbagai bidang.
Namun, tantangan di sektor ekonomi dan penegakan hukum masih perlu diatasi untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Kebijakan populis dan keberlanjutan program dari era sebelumnya telah menjadi kunci keberhasilan awal pemerintahan ini.(Kabarjawa)