KABAR JAWA – Isu pertambangan di Raja Ampat, Papua Barat Daya, mencuat ke permukaan dan memicu gelombang reaksi publik, khususnya melalui media sosial.
Kawasan ini, yang dikenal luas sebagai wilayah konservasi dengan kekayaan hayati luar biasa, kini berada di tengah sorotan akibat protes terhadap pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP).
Beragam informasi yang tersebar tidak sepenuhnya akurat—sebagian berasal dari kesalahpahaman, sementara sebagian lainnya diduga sengaja disebarkan untuk kepentingan tertentu.
Dalam merespons dinamika tersebut, Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (DPP AMPI) menyatakan dukungan penuh terhadap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.
AMPI memandang bahwa penyikapan yang dilakukan oleh Menteri Bahlil menunjukkan keberpihakan yang jelas terhadap masyarakat setempat serta komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan Papua.
Ketua Umum DPP AMPI, Jerry Sambuaga, menjelaskan bahwa izin tambang yang kini menjadi sorotan publik bukan merupakan keputusan yang diambil pada masa jabatan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM. Ia menekankan pentingnya kejelasan informasi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang justru merugikan pihak yang tidak terkait.
“Kami mendorong agar pemerintah mengambil langkah-langkah strategis untuk melindungi kepentingan bangsa dan negara, termasuk dalam mengelola sumber daya alam secara berkeadilan dan berkelanjutan. Kami memahami dan berempati bahwa kekhawatiran soal potensi kerusakan lingkungan dan pelanggaran hak masyarakat adat sangat dimaklumi. Oleh sebab itu, kami mengapresiasi kecepatan Menteri Bahlil dalam menangani masalah ini,” ujar Jerry ketika dimintai keterangan oleh media.
Lebih lanjut, Jerry mengingatkan publik agar tidak terjebak dalam narasi-narasi provokatif yang belum jelas kebenarannya. Ia mengajak semua pihak untuk membangun budaya mencari tahu fakta dan memahami konteks secara utuh sebelum mengambil kesimpulan.
“Saya mengimbau masyarakat secara luas agar tidak mudah diprovokasi, apalagi oleh oknum-oknum tertentu yang berpotensi menyusupi situasi ini dengan kepentingan-kepentingan politik tertentu. Kita budayakan mencari tahu faktanya dan membaca secara lengkap, sebelum menyimpulkan terlalu dini,” tambahnya.
Sebagai bagian dari generasi muda, Jerry juga mendorong masyarakat untuk lebih kritis dalam menyikapi berbagai informasi yang beredar, tidak hanya dalam isu Raja Ampat tetapi dalam kehidupan sehari-hari.
“Masyarakat, khususnya generasi muda harus semakin kritis agar tidak sedikit-sedikit terjebak dalam misinformasi sehingga tidak memahami duduk perkara suatu peristiwa secara menyeluruh. Bukan soal Raja Ampat ini saja, tetapi dalam keseharian dan secara keseluruhan,” pungkasnya.
Pada hari yang sama, dukungan terhadap Menteri Bahlil juga datang dari Wakil Ketua Umum DPP AMPI, Arief Rosyid Hasan. Ia menilai bahwa kehadiran langsung Menteri Bahlil di Raja Ampat merupakan cerminan dari komitmen tinggi terhadap penyelesaian masalah yang sedang berlangsung.
“Hadirnya Menteri Bahlil di Raja Ampat secara langsung, yang pertama, adalah bentuk komitmen dan kepedulian beliau terhadap masyarakat setempat. Bahwa isu ini serius diurus dan insya Allah segera dituntaskan. Yang kedua, kehadiran Menteri Bahlil juga merupakan bukti kehadiran pemerintah dalam menyikapi persoalan secara konkret, bukan sekadar dari balik meja,” ungkap Arief.
Ia juga menyoroti kedekatan emosional Menteri Bahlil dengan Tanah Papua, mengingat latar belakangnya sebagai putra asli Timur yang besar di Fak-Fak, Papua Barat. Hal ini, menurut Arief, memberikan keyakinan bahwa Bahlil benar-benar memahami pentingnya menjaga Papua, tidak hanya dari segi lingkungan tetapi juga nilai budayanya.
“Beliau tahu betul nilai kesakralan Tanah Papua yang harus digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat setempat, juga secara lebih besar, untuk bangsa dan negara. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo untuk mengamalkan Pasal 33 UUD 1945 sebagai blueprint ekonomi Indonesia yang menekankan peran besar negara dalam mengelola kekayaan alam tanah air guna kemakmuran rakyat,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, Arief turut memberikan kesaksian pribadi mengenai rekam jejak Menteri Bahlil dalam membela masyarakat kecil. Ia menyatakan bahwa pengalaman hidup Bahlil yang berasal dari keluarga ekonomi sulit menjadi alasan mengapa keberpihakan terhadap rakyat selalu menjadi prioritas dalam setiap langkah kebijakannya.
“Sebagai sesama anak Timur, dari sekian lama perjalanan bersama Kanda Bahlil, saya pribadi bisa bersaksi bagaimana beliau ini selalu membela kepentingan orang kecil, utamanya karena beliau sendiri pun berasal dari kelas ekonomi sangat sulit sebelum akhirnya duduk di kabinet,” tegas Arief.
AMPI meyakini bahwa kepemimpinan Bahlil Lahadalia mencerminkan nilai-nilai integritas dan keberpihakan yang kuat terhadap masyarakat, terutama dalam kerangka pembangunan yang adil dan berkelanjutan di Papua. Organisasi ini juga menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung langkah pemerintah dalam mengelola kekayaan alam nasional secara optimal demi kemaslahatan rakyat.
Dengan narasi yang lebih utuh dan penekanan pada pendekatan inklusif, AMPI menunjukkan bahwa persoalan Raja Ampat bukan sekadar isu pertambangan, tetapi juga tentang keberlanjutan lingkungan, keadilan sosial, dan komitmen negara terhadap rakyatnya.
***
