
Kabarjawa – Peristiwa tanah longsor kembali terjadi di Kota Semarang, tepatnya di Jalan Jangli Raya, Kelurahan Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari.
Kejadian ini menyebabkan jalan ambles hingga sedalam satu meter, memutus akses utama warga sekitar. Hujan deras yang mengguyur Semarang dalam durasi cukup lama menjadi pemicu utama terjadinya longsor tersebut.
Kronologi Kejadian
Longsor terjadi pada Kamis pagi sekitar pukul 06.30 WIB. Menurut laporan dari pihak Kelurahan Karanganyar Gunung, kejadian ini diawali dengan hujan deras yang mengguyur sejak malam sebelumnya.
Akibatnya, tanah di sekitar Jalan Jangli Raya yang berbatasan langsung dengan Tol Jatingaleh mengalami penurunan drastis.
Dampak Longsor
Akibat longsor tersebut, ruas jalan utama di Kelurahan Karanganyar Gunung tidak dapat dilewati sementara waktu. Tim BPBD Kota Semarang segera turun ke lokasi untuk melakukan penanganan darurat dengan memasang tiga terpal berukuran 6×4 meter guna mencegah longsor susulan.
Selain itu, kejadian ini juga mengancam empat rumah warga yang berada di tepian longsor, sehingga warga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
Upaya Penanganan
BPBD Kota Semarang bekerja sama dengan pihak Jasa Marga untuk melakukan penanganan awal. Pemasangan terpal dilakukan sebagai upaya pencegahan agar longsor tidak meluas.
Langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi struktur tanah serta merencanakan tindakan perbaikan permanen.
Imbauan dan Kewaspadaan
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto, mengimbau warga agar tetap waspada, terutama di musim pancaroba yang kerap kali diiringi hujan deras dengan durasi panjang.
Ia juga menekankan pentingnya melapor kepada pihak terkait apabila terjadi tanda-tanda longsor atau bencana alam lainnya, agar penanganan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.
Tanah longsor di Jalan Jangli Raya Semarang menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi, khususnya di musim pancaroba.
Upaya penanganan cepat dari BPBD dan Jasa Marga menjadi langkah awal yang krusial untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Masyarakat diimbau untuk selalu siaga dan segera melapor jika melihat tanda-tanda bencana serupa.(Kabarjawa)