Kabarjawa – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali merebak di Kota Batu, menyebabkan peningkatan jumlah kasus pada hewan ternak. Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan-KP) terus mengambil langkah cepat untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini. Salah satu upaya utama yang dilakukan adalah percepatan vaksinasi bagi hewan ternak agar dapat mencegah penularan lebih lanjut.
Kasus PMK di Kota Batu Meningkat
Berdasarkan data terbaru dari Distan-KP Kota Batu, jumlah kasus PMK telah mencapai 72 ekor ternak yang terjangkit. Dari total tersebut, sebanyak 61 ekor mengalami sakit, sembilan ekor mati, dan dua ekor harus dipotong paksa. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan akhir Desember 2024, di mana hanya terdapat tiga kasus PMK yang tercatat.
Sebagian besar hewan yang terinfeksi PMK belum mendapatkan vaksinasi, sehingga rentan terhadap penyebaran virus. Kondisi ini mendorong pemerintah daerah untuk lebih gencar melakukan vaksinasi guna menekan angka kasus serta mencegah kematian hewan ternak yang lebih besar.
Upaya Vaksinasi PMK Dipercepat
Sebagai langkah penanggulangan, Pemerintah Kota Batu telah menerima 3.525 dosis vaksin PMK dari Kementerian Pertanian pada Januari 2025. Vaksinasi dilakukan secara intensif dan melibatkan dukungan penuh dari para peternak setempat. Proses ini berjalan dengan lancar tanpa kendala berarti, sehingga diharapkan dapat memberikan perlindungan maksimal bagi hewan ternak yang belum terjangkit.
Distan-KP Kota Batu juga terus melakukan pemantauan dan pembaruan data terkait kasus PMK di wilayahnya. Selain vaksinasi, langkah lain seperti pemberian vitamin serta penyemprotan desinfektan ke kandang ternak turut dilakukan untuk meminimalisir risiko penyebaran virus.
Populasi Ternak di Kota Batu dan Rencana Lanjutan
Saat ini, Kota Batu memiliki populasi ternak yang cukup besar, dengan rincian sebagai berikut:
- Sapi potong: 2.535 ekor
- Sapi perah: 8.535 ekor
- Kambing: 8.832 ekor
- Domba: 7.190 ekor
- Babi: 190 ekor
Melihat kondisi ini, Pemerintah Kota Batu berencana untuk terus mengadakan vaksin PMK guna memastikan seluruh hewan ternak mendapatkan perlindungan yang memadai. Namun, sumber pendanaan untuk pengadaan vaksin tambahan masih dalam tahap pembahasan, apakah akan menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) atau sumber lainnya.
Lonjakan kasus PMK di Kota Batu menjadi perhatian serius, mengingat dampaknya terhadap sektor peternakan. Untuk menekan penyebaran virus, Pemkot Batu mengintensifkan vaksinasi serta menerapkan berbagai langkah pencegahan lainnya. Dengan adanya dukungan dari peternak dan pemerintah, diharapkan kasus PMK dapat segera dikendalikan, sehingga sektor peternakan tetap produktif dan berdaya saing.(Kabarjawa)