Kabarjawa – Surabaya, kota terbesar di Jawa Timur, menghadapi masalah besar terkait sampah makanan. Setiap hari, Kota Surabaya membuang hampir 888 ton sampah makanan dengan sia-sia, memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan pemanasan global.
Namun, ada solusi inovatif yang dapat mengatasi masalah ini. Gerakan Zero Waste dan program-program lingkungan hadir sebagai upaya untuk menyelamatkan Bumi dan mengurangi dampak sampah makanan.
Makanan yang Tidak Dimanfaatkan Berisiko pada Lingkungan
Surabaya menghadapi masalah besar dengan 55% dari 1.600 ton sampah harian yang masuk ke TPA Benowo berupa sampah makanan.
Setiap tahun, jumlah sampah makanan ini terus meningkat, mencemari lingkungan dan menghasilkan gas metana, yang jauh lebih berbahaya daripada CO2. Dampak ini menunjukkan urgensi untuk segera mengelola sampah makanan secara lebih efektif.
Dampak Lingkungan dari Sampah Makanan
Sampah makanan yang tidak dikelola dengan baik dapat menghasilkan gas rumah kaca dalam jumlah besar. Studi menunjukkan bahwa setiap ton sampah makanan menghasilkan 595 kg gas rumah kaca setara CO2, yang setara dengan emisi dari mobil yang menempuh jarak 3.000 km.
Hal ini membuat pengelolaan sampah makanan menjadi masalah lingkungan yang sangat penting.
Solusi Zero Waste: Mengurangi Sampah Makanan di Surabaya
Dalam rangka Zero Waste Month 2025, Surabaya meluncurkan gerakan “Food Waste No More” untuk mengurangi sampah makanan dan dampaknya.
Berbagai inisiatif seperti deklarasi gerakan “Makan Dihabiskan” diharapkan dapat mengubah kebiasaan konsumsi masyarakat dan mendidik generasi muda untuk bertanggung jawab terhadap sampah makanan.
Program Makan Bergizi Gratis: Langkah Cerdas Mengurangi Sampah Makanan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bertujuan untuk menyediakan makanan sehat bagi siswa sekaligus mengurangi sampah makanan. Dengan lebih dari 600.000 siswa yang terlibat, Surabaya diperkirakan menghasilkan 15-24 ton sampah makanan dari sektor pendidikan.
Program ini dapat membantu mengurangi jumlah sampah makanan yang dibuang setiap hari.
Sampah makanan di Surabaya membutuhkan perhatian serius, dan gerakan Zero Waste Month serta program Makan Bergizi Gratis adalah langkah konkret untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.
Jika berhasil, Surabaya dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia untuk mengelola sampah makanan dengan lebih bijak dan ramah lingkungan.(Kabarjawa)