Kabarjawa – Pada peringatan seabad kelahiran Pramoedya Ananta Toer, penulis Tetralogi Buru yang mendunia, Blora siap meresmikan Jalan Pramoedya Ananta Toer. Jalan ini menjadi simbol penghormatan kepada sastrawan besar kelahiran Kota Sate. Selain memiliki fungsi strategis sebagai penghubung, jalan baru ini juga direncanakan menjadi pusat kegiatan kreatif lintas generasi. Berikut detail dan potret menarik dari Jalan Pramoedya Ananta Toer.
Jalan Penghubung Baru di Blora
Jalan Pramoedya Ananta Toer terletak di area perbatasan Kelurahan Mlangsen dan Kelurahan Beran, Kecamatan Blora. Jalan ini menghubungkan Jalan Cendana/Gunandar dengan Jalan Mr. Iskandar. Dengan panjang 1,7 kilometer dan lebar 12 meter, jalan ini sebelumnya adalah jalur sawah atau galeng yang hanya bisa dilewati becak untuk mengangkut hasil panen. Setelah pembebasan lahan beberapa tahun lalu, jalan ini kini menjadi jalur alternatif menuju Pasar Rakyat Sido Makmur.
Aji K (35), warga setempat, mengungkapkan bahwa jalan ini sangat bermanfaat bagi petani. “Alat pertanian seperti traktor dan combi kini bisa dengan mudah masuk, hasil panen pun dapat langsung diangkut,” ujarnya. Meski saat ini kondisi jalan masih berupa bebatuan grosok, masyarakat antusias dengan dampaknya yang positif.
Dinamakan untuk Menghormati Pramoedya Ananta Toer
Bupati Blora, Arief Rohman, menjelaskan bahwa pemberian nama Jalan Pramoedya Ananta Toer telah melalui diskusi dengan masyarakat dan keluarga Pramoedya. Nama ini semula direncanakan untuk jalan yang menuju rumah masa kecil sang penulis, namun dipindahkan ke lokasi baru untuk menghindari perubahan administrasi dokumen warga setempat.
“Pramoedya adalah sastrawan dunia asal Blora. Menjadikan namanya sebagai nama jalan adalah bentuk penghormatan yang relevan,” kata Aji K. Pihak keluarga Pramoedya juga menyambut baik keputusan ini, seperti yang diungkapkan Bupati Arief setelah pertemuan dengan Titi, putri Pramoedya.
Rencana Pengembangan dan Pusat Kegiatan Kreatif
Jalan Pramoedya Ananta Toer direncanakan akan menjadi pusat kegiatan kreatif, terutama dalam perayaan #SeAbadPram pada 6-9 Februari 2025. Acara ini mencakup berbagai kegiatan seperti memorial lecture, diskusi, pameran buku cetak ulang, screening film, pementasan teater, hingga konser musik bertajuk “Anak Semua Bangsa” yang akan menghadirkan musisi nasional.
Menurut Bupati Arief, jalan ini cocok untuk kegiatan besar karena posisinya tidak mengganggu arus lalu lintas utama. “Ketika kegiatan dilakukan di sini, arus lalu lintas bisa dialihkan ke jalan lain tanpa mengganggu masyarakat,” jelasnya.
Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora bukan sekadar jalan penghubung, tetapi juga simbol penghormatan dan pusat kegiatan kreatif. Meski masih dalam tahap pengembangan, jalan ini telah membawa manfaat besar bagi masyarakat sekitar, khususnya petani. Dengan peresmian pada Februari 2025 mendatang, Jalan Pramoedya Ananta Toer diharapkan menjadi bagian penting dari sejarah dan kreativitas Blora.(Kabarjawa)