Kabarjawa – Korban Longsor Petungkriyono : Bencana longsor yang terjadi di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, telah menarik perhatian masyarakat luas. Proses pencarian dan evakuasi korban menjadi prioritas utama bagi tim gabungan.
Setelah perjuangan panjang menghadapi cuaca ekstrem dan medan yang sulit, dua korban longsor terakhir akhirnya berhasil dievakuasi. Artikel ini merangkum perkembangan terkini mengenai jumlah korban serta upaya tim SAR di lapangan.
Evakuasi Dua Korban di Lokasi Kafe Allo
Pada Sabtu (25/1), tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi dua jenazah yang ditemukan di sekitar area longsoran Kafe Allo, Petungkriyono. Kedua korban telah teridentifikasi sebagai Tegar Hariyanto, warga Batang, dan M. Nasruhal Amin, warga Buaran, Kabupaten Pekalongan.
Menurut Letkol Inf Rizky Aditya, Dandim 0710 Pekalongan, proses evakuasi ini sempat tertunda karena kondisi cuaca buruk serta posisi jenazah yang terhimpit material bangunan.
“Keduanya ditemukan di lokasi yang berdekatan, sekitar 50-100 meter dari Kafe Allo. Dengan tambahan ini, total korban meninggal yang ditemukan menjadi 25 orang,” jelasnya.
Kendala Cuaca dan Medan Sulit
Sebelumnya, pada Jumat (24/1), tim SAR telah mendeteksi keberadaan kedua korban di lokasi longsoran. Namun, hujan deras yang mengguyur sepanjang hari serta risiko keselamatan tim membuat evakuasi baru dapat dilakukan keesokan harinya.
Budiono, Kepala Kantor Basarnas Semarang, menegaskan bahwa keselamatan tim SAR selalu menjadi prioritas utama dalam setiap operasi. “Operasi pencarian pada hari Jumat dihentikan pukul 15.30 WIB karena hujan deras membahayakan tim,” ungkapnya.
Selain dua jenazah yang ditemukan di sektor Kafe Allo, tim SAR juga berhasil mengevakuasi seorang korban perempuan bernama Aurel (15) di area persawahan dekat rumah Sekdes.
Total Korban Hingga Saat Ini
Hingga Sabtu siang (25/1), total korban yang ditemukan akibat longsor di Petungkriyono mencapai 25 orang. Dari jumlah tersebut, 23 jenazah telah berhasil dievakuasi dan teridentifikasi, sementara dua jenazah lainnya baru bisa dievakuasi pada hari Sabtu karena kendala cuaca dan medan yang sulit.
Menurut Budiono, meskipun jumlah korban yang dilaporkan hilang hampir sesuai dengan jumlah jenazah yang ditemukan, proses identifikasi lebih lanjut tetap dilakukan untuk memastikan data korban.
“Kami berharap kedua korban terakhir ini adalah bagian dari daftar orang hilang yang sudah dilaporkan,” tambahnya.
Bencana longsor di Petungkriyono kembali menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, khususnya di wilayah rawan longsor. Meski menghadapi berbagai kendala, tim SAR gabungan terus menunjukkan dedikasi tinggi dalam misi pencarian dan evakuasi.
Dengan total korban yang ditemukan mencapai 25 orang, upaya identifikasi dan pencarian korban lainnya akan terus dilanjutkan hingga semua laporan orang hilang terverifikasi.(Kabarjawa)