Kabarjawa – Kecelakaan bus yang melibatkan siswa-siswi SMAN 1 Porong di exit Tol Purwodadi, Pasuruan, menjadi perhatian berbagai pihak. Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur turun tangan dengan memberikan bantuan biaya medis bagi para korban. Langkah ini diambil untuk memastikan seluruh siswa mendapatkan perawatan yang optimal tanpa membebani keluarga mereka.
Bantuan Biaya Medis bagi Korban Kecelakaan Bus SMAN 1 Porong
Kepala Dindik Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, mengungkapkan bahwa seluruh korban yang tengah menjalani perawatan medis di berbagai rumah sakit telah tercover oleh BPJS Kesehatan. Hal ini memastikan bahwa biaya utama perawatan dapat ditanggung tanpa kendala.
Meski demikian, Dindik Jatim tetap siap membantu jika ada kebutuhan medis tambahan dalam proses pemulihan para korban. Aries menegaskan bahwa apabila ada siswa yang membutuhkan alat bantu medis, seperti alat bantu jalan, pihaknya akan siap menyediakan fasilitas tersebut.
Kondisi Korban dan Penanganan Medis
Para korban, baik yang mengalami luka ringan maupun berat, telah mendapatkan perawatan yang sesuai di rumah sakit masing-masing. Hingga saat ini, tidak ada pengeluaran tambahan yang harus ditanggung oleh orang tua korban. Seluruh biaya perawatan masih dalam cakupan BPJS Kesehatan.
Dindik Jatim Siap Mengulurkan Bantuan
Dindik Jatim terus memantau perkembangan kesehatan para siswa yang menjadi korban kecelakaan. Jika di kemudian hari terdapat kebutuhan medis tambahan yang tidak ditanggung BPJS, mereka siap memberikan dukungan agar proses pemulihan berjalan dengan baik.
Kecelakaan bus yang menimpa siswa SMAN 1 Porong merupakan peristiwa yang memerlukan perhatian dan dukungan banyak pihak. Dindik Jatim telah menunjukkan komitmennya dalam memastikan bahwa para korban mendapatkan perawatan medis yang layak tanpa membebani keluarga mereka.
Dengan adanya jaminan dari BPJS dan kesiapan Dindik Jatim dalam membantu kebutuhan medis tambahan, diharapkan para siswa dapat segera pulih dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.(Kabarjawa)