Kabarjawa – Kota Batu, Jawa Timur, selalu menjadi destinasi favorit wisatawan, terutama saat momentum libur panjang seperti peringatan Isra Miraj, cuti bersama, dan Tahun Baru Imlek. Udara sejuk dan ragam objek wisata menarik menjadi magnet bagi pengunjung, terutama mereka yang berasal dari luar Malang Raya. Namun, tingginya minat wisatawan berbanding lurus dengan meningkatnya kepadatan lalu lintas, khususnya di titik-titik strategis. Pemerintah setempat telah mengantisipasi hal ini dengan penempatan petugas di lokasi rawan kemacetan.
Peningkatan Volume Kendaraan di Kota Batu
Peningkatan volume kendaraan mulai terpantau sejak Sabtu (25/1/2025) dan diprediksi akan terus terjadi hingga Rabu (29/1/2025), meskipun diperkirakan tidak setinggi akhir pekan sebelumnya.
Beberapa kawasan utama di Kota Batu menjadi lokasi dengan lalu lintas padat, seperti Alun-alun Kota Batu, Jalan Brantas, Jalan Bromo, Jalan Semeru, Jalan Diponegoro, dan Jalan PB Sudirman.
Langkah Antisipasi Kemacetan
Dinas Perhubungan, bekerja sama dengan Polres dan TNI, telah menurunkan tim yang terbagi dalam tiga bidang: lalu lintas, perparkiran, dan angkutan.
Para petugas berjaga di titik-titik rawan kepadatan untuk mengurai kemacetan dan memastikan kelancaran arus kendaraan.
Titik-titik seperti Jalan Sultan Agung yang mengarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP), perempatan Arhanud, pertigaan Pendem, serta pertigaan Bendo (arah Karangploso menuju Batu) menjadi perhatian khusus.
Meski terjadi peningkatan kepadatan, kehadiran petugas di lokasi ini dinilai efektif mengendalikan lalu lintas.
Libur panjang di Kota Batu memberikan peluang besar bagi wisatawan untuk menikmati suasana kota yang sejuk dan memikat.
Namun, lonjakan volume kendaraan menjadi tantangan tersendiri yang berhasil diantisipasi oleh pemerintah setempat.
Dengan kolaborasi antara Dishub, Polres, dan TNI, arus lalu lintas dapat tetap terjaga sehingga wisatawan dapat menikmati libur panjang dengan nyaman.(Kabarjawa)