Surabaya Jadi Kota Termacet ke-4 di Indonesia, Transportasi Publik Jadi Sorotan

Bagikan :
Surabaya Jadi Kota Termacet ke-4 di Indonesia, Transportasi Publik Jadi Sorotan
Surabaya Jadi Kota Termacet ke-4 di Indonesia, Transportasi Publik Jadi Sorotan. (Gambar: Pixabay/0532-2008)

KabarjawaSurabaya kembali menjadi sorotan setelah dinobatkan sebagai kota termacet ke-4 di Indonesia, bahkan melampaui Jakarta dalam indeks kemacetan. Berdasarkan laporan TomTom Traffic Index, kota ini juga menempati peringkat ke-70 dari 500 kota termacet di dunia.

Pakar transportasi menyebutkan bahwa salah satu penyebab utama kemacetan di Surabaya adalah kurang optimalnya sistem transportasi publik, yang membuat masyarakat lebih mengandalkan kendaraan pribadi.

Surabaya Lebih Macet Dibanding Jakarta?

Jakarta selama ini dikenal sebagai kota dengan lalu lintas paling padat di Indonesia. Namun, meskipun jumlah kendaraan di Jakarta jauh lebih banyak, sistem transportasi publiknya lebih maju. Kehadiran MRT, LRT, TransJakarta, serta kebijakan ganjil-genap membantu mengurai kemacetan di ibu kota.

Sebaliknya, Surabaya masih bergantung pada kendaraan pribadi. Transportasi umum seperti Suroboyo Bus dan Trans Semanggi dinilai belum memadai untuk menampung kebutuhan mobilitas masyarakat.

Akibatnya, jalan-jalan utama seperti Jalan A Yani, Bundaran Waru, dan Jalan Raya Darmo mengalami kemacetan parah, terutama pada jam sibuk.

Kota-Kota Lain yang Lebih Macet dari Jakarta

Selain Surabaya, beberapa kota lain di Indonesia juga mengalami tingkat kemacetan lebih tinggi dibandingkan Jakarta. Berikut adalah urutan kota termacet di Indonesia menurut TomTom Traffic Index:

  1. Bandung
  2. Medan
  3. Palembang
  4. Surabaya
  5. Jakarta

Bandung menjadi kota termacet pertama di Indonesia karena kapasitas jalan yang terbatas serta lonjakan wisatawan, terutama saat akhir pekan. Medan mengalami kemacetan akibat sistem transportasi umum yang kurang terorganisir, di mana banyak angkutan kota berhenti sembarangan dan menghambat arus lalu lintas.

Sementara itu, Palembang sebenarnya sudah memiliki LRT, tetapi rute yang terbatas membuat masyarakat tetap memilih kendaraan pribadi. Kondisi serupa juga terjadi di Surabaya, di mana jumlah kendaraan terus meningkat sementara kapasitas jalan dan transportasi umum belum berkembang secara signifikan.

Surabaya mengalami kemacetan lebih parah dari Jakarta bukan karena jumlah kendaraan yang lebih banyak, melainkan karena minimnya transportasi publik yang efektif. Kota-kota seperti Bandung, Medan, dan Palembang juga menghadapi permasalahan serupa.

Untuk mengatasi kemacetan, pemerintah daerah perlu mengembangkan sistem transportasi yang lebih terintegrasi dan mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.(Kabarjawa)

Berita Terbaru

Satu Keluarga Asal Semarang Meninggal dalam Kecelakaan Bus Umrah di Arab Saudi
Satu Keluarga Asal Semarang Meninggal dalam Kecelakaan Bus Umrah di Arab Saudi
Prediksi Lonjakan Penumpang di Terminal Arjosari Saat Mudik Lebaran 2025
Prediksi Lonjakan Penumpang di Terminal Arjosari Saat Mudik Lebaran 2025
Patroli Gabungan Pastikan Eks Ladang Ganja di TNBTS Lumajang Bersih dari Aktivitas Ilegal
Patroli Gabungan Pastikan Eks Ladang Ganja di TNBTS Lumajang Bersih dari Aktivitas Ilegal
Banyuwangi Genjot Perbaikan Jalan Menjelang Arus Mudik Lebaran 2025
Banyuwangi Genjot Perbaikan Jalan Menjelang Arus Mudik Lebaran 2025
Kasus Sadis di Bantul Cekikan Maut Akibat Tahu Bakso Gosong
Kasus Sadis di Bantul: Cekikan Maut Akibat Tahu Bakso Gosong

Terpopuler

Rekomendasi Toples Lebaran 2025 Murah
Rekomendasi Toples Lebaran 2025: Aesthetic, Mewah tapi Murah Mulai 40 Ribuan
Profil Gus Akira
Lagi Viral, Profil Gus Akira: Silsilah Keluarga hingga Riwayat Pekerjaan
Jadwal Bank Lebaran 2025
Jadwal Bank Saat Lebaran 2025 BRI, BNI, Mandiri: Tutup & Operasional Buka Lagi Tanggal Berapa?
Bidan Rita Viral
Viral di TikTok, Siapa Bidan Rita? Sosok Wanita Jadi Omongan sampai Sekarang
Link Prank Pengumuman SNBP 2025
SNBP Fake 2025: Lagi Viral Link Prank Pengumuman Kelulusan, Begini Cara Membuatnya