Kabarjawa – Semambung Sidoarjo Terendam Banjir: Banjir kembali melanda wilayah Desa Semambung, Kecamatan Jabon, Sidoarjo. Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat dampaknya yang signifikan terhadap warga setempat.
Bagaimana pemerintah dan masyarakat dapat bersinergi untuk mengatasi banjir yang menjadi permasalahan tahunan ini? Berikut laporan lengkapnya.
Penyebab dan Dampak Banjir di Desa Semambung
Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir, ditambah dengan fenomena luapan air laut, menjadi penyebab utama banjir di Desa Semambung.
Akibatnya, sekitar 800 rumah warga terendam dengan ketinggian air mencapai 30 cm. Kondisi ini telah berlangsung selama dua pekan, menghambat aktivitas warga dan menimbulkan berbagai dampak kesehatan.
Kasnawi, salah satu warga setempat, mengeluhkan penyakit gatal-gatal yang dideritanya sejak banjir melanda. “Ini sudah seminggu gatal-gatal seperti ini,” ujarnya saat menerima kunjungan Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, pada Sabtu (25/1/2025).
Selain gangguan kesehatan, banjir juga membuat warga membutuhkan pasokan air bersih dan bantuan logistik. Kesulitan mengakses fasilitas umum menambah beban yang harus ditanggung oleh masyarakat terdampak.
Respons Pemerintah Daerah
Pemkab Sidoarjo, melalui Plt Bupati Subandi, langsung merespons dengan langkah-langkah konkret. Pemerintah memberikan bantuan obat-obatan bagi warga yang mengalami penyakit gatal. Selain itu, bantuan sembako dan penjernih air juga disalurkan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga.
“Banjir ini harus cepat kita tangani, jangan sampai warga tambah kesulitan. Saya minta layanan air bersih juga harus segera disiapkan,” tegas Subandi saat berdiskusi dengan sejumlah pejabatnya di lokasi.
Beberapa langkah yang telah diambil Pemkab Sidoarjo meliputi:
- Pendirian pos kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit akibat banjir.
- Penyediaan alat dan personel dari BPBD di titik-titik rawan banjir.
- Penyaluran 35.000 paket bantuan sosial oleh Dinas Sosial.
Aspirasi Warga dan Solusi Jangka Panjang
Dalam dialog dengan Plt Bupati, Kepala Desa Semambung menyampaikan aspirasi warganya, yaitu perlunya normalisasi Sungai Gulondoro sebagai solusi permanen untuk mencegah banjir berulang. Subandi menyatakan dukungan penuh terhadap langkah ini, sembari menekankan pentingnya kerja sama semua pihak.
“Banjir di kawasan ini memang tahunan, tapi kita tidak boleh menganggap ini biasa. Semua pihak harus kerja cepat. Warga butuh solusi permanen, bukan cuma penanganan sementara,” tegas Subandi.
Selain normalisasi sungai, Subandi mengajak masyarakat untuk rutin melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan, termasuk sungai, guna mengurangi risiko banjir di masa depan.
Banjir yang melanda Desa Semambung menunjukkan perlunya penanganan yang komprehensif dan berkelanjutan. Respons cepat dari Pemkab Sidoarjo patut diapresiasi,
namun solusi jangka panjang seperti normalisasi sungai dan edukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan juga harus segera direalisasikan.
Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait, diharapkan masalah banjir di Desa Semambung dapat diatasi secara efektif. Harapan besar tertuju pada terciptanya lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi warga Sidoarjo.(kabarjawa)