
Kabarjawa – Banyak orang menganggap Solo dan Surakarta sebagai dua hal yang sama, tetapi sebenarnya ada beberapa perbedaan yang perlu dipahami.
Istilah Solo dan Surakarta sering digunakan secara bergantian untuk merujuk pada wilayah yang sama, tetapi masing-masing memiliki makna tersendiri dalam konteks sejarah, budaya, dan administrasi.
1. Asal-Usul Nama
Surakarta adalah nama resmi sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah, sedangkan Solo merupakan sebutan yang lebih populer di kalangan masyarakat.
Nama “Surakarta” berasal dari pendirian Kasunanan Surakarta oleh Paku Buwono II pada tahun 1745 sebagai pengganti Kerajaan Mataram yang berpindah dari Kartasura.
Sementara itu, nama “Solo” berasal dari nama desa tempat kerajaan ini didirikan, yakni Desa Sala, yang lama-kelamaan berubah menjadi “Solo” dalam penyebutan sehari-hari.
2. Perbedaan dalam Penggunaan
- Surakarta lebih sering digunakan dalam dokumen resmi, seperti administrasi pemerintahan, pendidikan, dan peraturan daerah.
- Solo lebih umum digunakan dalam percakapan sehari-hari, dunia pariwisata, dan branding kota. Misalnya, banyak wisatawan lebih mengenal “Solo” sebagai destinasi budaya dibandingkan “Surakarta”.
3. Konteks Sejarah dan Budaya
Solo dikenal sebagai pusat budaya Jawa yang masih kental dengan adat istiadatnya. Di kota ini, terdapat dua keraton utama, yaitu Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran.
Meskipun secara administratif wilayah ini disebut Surakarta, masyarakat lebih akrab dengan istilah “Solo” untuk menyebut kehidupan budaya yang berkembang di dalamnya.
4. Perbedaan dalam Branding dan Pariwisata
Dalam promosi pariwisata, istilah Solo lebih sering digunakan karena lebih dikenal secara luas oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kampanye promosi seperti “Solo, The Spirit of Java” menunjukkan bahwa Solo lebih identik dengan kebudayaan dan wisata dibandingkan dengan nama resmi Surakarta.
Meskipun Solo dan Surakarta merujuk pada lokasi yang sama, ada perbedaan dalam penggunaan kedua istilah ini.
Surakarta lebih banyak digunakan dalam konteks administratif dan resmi, sementara Solo lebih identik dengan budaya dan pariwisata.
Dengan memahami perbedaan ini, kita bisa lebih bijak dalam menggunakan kedua istilah tersebut sesuai dengan konteksnya.