
Kabarjawa – Obat Parkinson mengurangi efek ketagihan Nikotin. Merokok adalah kebiasaan yang sulit dihentikan karena sifat adiktif nikotin. Nikotin merangsang pelepasan dopamin, yang memberikan perasaan senang dan nyaman. Namun, ketika seseorang mencoba berhenti merokok, tubuh mengalami gejala putus nikotin, seperti gelisah, mudah marah, sulit tidur, hingga kesulitan berkonsentrasi.
Baru-baru ini, ilmuwan dari Korea Selatan menemukan bahwa obat Parkinson, procylidine, memiliki potensi dalam mengurangi efek ketagihan nikotin.
Procylidine: Obat Parkinson
Procylidine dikenal sebagai obat yang digunakan untuk meredakan gejala Parkinson, penyakit yang memengaruhi sistem saraf pusat. Penyakit ini terjadi akibat ketidakseimbangan antara asetilkolin dan dopamin di otak, khususnya di striatum, bagian otak yang mengontrol gerakan dan pembelajaran.
Kekurangan dopamin menyebabkan gejala khas Parkinson seperti tremor, otot kaku, dan gerakan lambat. Procylidine bekerja dengan menghambat interneuron kolinergik untuk mengembalikan keseimbangan neurotransmitter tersebut.
Procylidine Mengurangi Ketagihan Nikotin
Penelitian yang dilakukan terhadap tikus yang mengalami gejala putus nikotin menunjukkan hasil yang menjanjikan. Setelah diberikan dosis rendah procylidine, tremor pada tikus berkurang lebih dari 50%.
Efek ini terjadi karena nikotin memiliki struktur yang mirip dengan asetilkolin, yang memungkinkannya berikatan dengan reseptor interneuron kolinergik. Dengan menghambat aktivitas interneuron ini, kadar dopamin di striatum dapat dipulihkan, sehingga mengurangi gejala kecanduan nikotin.
Harapan Baru bagi Perokok yang Ingin Berhenti
Penemuan ini memberikan harapan bagi mereka yang ingin berhenti merokok. Dengan membantu mengembalikan kadar dopamin di otak, procylidine berpotensi mengurangi efek ketagihan yang sering kali menjadi hambatan utama dalam proses berhenti merokok.
Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami mekanisme kecanduan nikotin secara lebih mendalam dan mengembangkan terapi yang lebih efektif.
Kecanduan nikotin menjadi tantangan besar bagi banyak perokok yang ingin berhenti. Dengan temuan terbaru ini, procylidine, yang awalnya digunakan untuk pengobatan Parkinson, berpotensi menjadi solusi inovatif dalam mengatasi efek putus nikotin.
Jika penelitian lanjutan membuktikan efektivitasnya pada manusia, ini bisa menjadi langkah revolusioner dalam terapi berhenti merokok.(Kabarjawa)