Kabarjawa – Gunung Lawu, dengan ketinggian mencapai 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl), telah lama dikenal sebagai lokasi penuh misteri. Terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, gunung ini memiliki berbagai kisah mistis yang mengiringi setiap pendaki yang datang. Salah satu tempat paling terkenal dan menjadi perbincangan adalah Pasar Setan, sebuah kawasan yang kerap dikaitkan dengan kejadian-kejadian tak kasat mata.
Mengapa Gunung Lawu memiliki reputasi ini, dan apa yang membuat Pasar Setan begitu misterius? Simak ulasan berikut.
Mengungkap Pasar Setan Gunung Lawu
Pasar Setan yang terletak di Gunung Lawu menjadi salah satu daya tarik mistis bagi para pendaki maupun masyarakat sekitar. Pasar ini tidak hanya dikenal oleh para pecinta alam, tetapi juga oleh mereka yang percaya dengan keberadaan dunia gaib.
Meskipun tidak terlihat secara fisik, suara bising dan keramaian layaknya sebuah pasar sering terdengar, terutama pada malam hari, khususnya malam Jumat.
Aktivitas di pasar ini hanya sebatas suara tanpa wujud, menambah kesan misterius pada lokasi tersebut.
Pasar Setan sendiri berada di sebuah sabana yang dipenuhi bebatuan, membuat tempat ini semakin terasa angker dan penuh tanda tanya. Suara hiruk pikuk tersebut biasanya terjadi pada malam hari, saat suasana di Gunung Lawu benar-benar sepi.
Banyak pendaki yang merasa terkejut dan bingung saat pertama kali mendengar suara tersebut, karena meskipun nyata terdengar, tak satu pun sosok dapat dilihat.
Asal Usul Nama Pasar Setan
Nama “Pasar Setan” sendiri didapatkan karena fenomena unik yang sering dialami oleh para pendaki. Pada malam hari, mereka yang mendaki gunung ini sering mendengar suara ramai seperti suara orang-orang berdagang atau berinteraksi, mirip dengan suasana pasar.
Namun, suara-suara itu tidak bisa dilihat atau diidentifikasi secara fisik, sehingga menimbulkan kesan gaib dan menyeramkan.
Kisah Mistis Gunung Lawu
Selain Pasar Setan, Gunung Lawu juga terkenal dengan berbagai kisah mistis lainnya. Sebagai salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa, Lawu memiliki sejarah panjang yang terkait erat dengan kepercayaan dan spiritualitas masyarakat setempat.
Konon, gunung ini adalah pusat kegiatan spiritual dan berhubungan dengan tradisi Praja Mangkunegaran, sebuah kerajaan di Jawa Tengah.
Sebagian besar masyarakat Jawa percaya bahwa gunung ini menyimpan banyak kekuatan gaib. Bahkan, Gunung Lawu juga dijuluki sebagai “gunung seribu satu kisah” karena banyaknya cerita dan legenda yang beredar mengenai gunung ini. Salah satu cerita yang paling terkenal adalah kisah burung jalak misterius yang dikenal dengan nama Kyai Jalak Lawu.
Burung ini dipercaya merupakan jelmaan dari seorang abdi dalem setia Prabu Brawijaya V yang ditugaskan untuk menjaga gunung ini.
Jalur Pendakian Gunung Lawu
Gunung Lawu dapat didaki melalui tiga jalur utama: Cemoro Kandang di Blumbang (Karanganyar, Jawa Tengah), Cemoro Sewu di Magetan (Jawa Timur), dan Candi Cetho di Ngargoyoso (Karanganyar, Jawa Tengah). Ketiga jalur ini menawarkan pemandangan yang indah, namun juga menyimpan tantangan tersendiri bagi para pendaki.
Gunung Lawu bukan hanya sekadar gunung dengan keindahan alamnya, tetapi juga menyimpan misteri yang tak terungkap. Pasar Setan, dengan fenomena suara yang tak kasat mata, adalah salah satu bukti nyata dari keangkeran gunung ini.
Walaupun pendaki yang datang sering mendengar suara pasar yang bising, mereka tidak pernah menemukan sosok yang menjelaskan asal usul suara tersebut.
Gunung Lawu, dengan berbagai kisah mistisnya, tetap menjadi salah satu tempat yang paling menarik sekaligus menakutkan bagi para pecinta alam dan mereka yang tertarik dengan dunia gaib.(Kabarjawa)