
Kabarjawa – Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan konektivitas antarwilayah. Salah satu proyek strategis yang saat ini tengah berjalan adalah pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.
Proyek ini diharapkan dapat mempercepat mobilitas masyarakat, meningkatkan sektor pariwisata, serta membuka peluang ekonomi baru bagi daerah sekitar.
Dalam kunjungan terbarunya, Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, meninjau progres pembangunan Seksi 1 Sleman – Banyurejo untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proyek ini.
Progres Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen
Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen memiliki panjang total 75,12 km dan telah dimulai sejak 2022. Proyek ini diawali dengan pengerjaan Seksi 1 Sleman – Banyurejo sepanjang 8,8 km dan Seksi 6 Simpang Susun (SS) Ambarawa – Bawen sepanjang 4,98 km.
Berdasarkan laporan terbaru, progres pembebasan lahan pada Seksi 1 telah mencapai 96,08%, sedangkan konstruksinya mencapai 75,9%. Target penyelesaian seksi ini dijadwalkan pada Juli 2026.
Sementara itu, Seksi 6 yang menghubungkan Ambarawa dengan Junction Bawen juga menunjukkan perkembangan signifikan dengan tingkat pembebasan lahan mencapai 95,58%, meskipun konstruksinya baru mencapai 53,60%.
Seksi ini memiliki peran penting dalam menghubungkan Tol Yogyakarta-Bawen dengan jaringan Tol Semarang-Solo. Ditargetkan, seksi ini dapat rampung pada Desember 2025.
Adapun Seksi 2 hingga 5 yang membentang dari Banyurejo hingga Ambarawa masih dalam tahap persiapan dengan total panjang 61,34 km.
Dampak Positif terhadap Ekonomi dan Pariwisata
Tol Yogyakarta-Bawen akan menjadi penghubung utama dalam wilayah segitiga emas Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar).
Infrastruktur ini tidak hanya mendukung mobilitas masyarakat dan distribusi logistik, tetapi juga diharapkan menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi di daerah sekitarnya. Dengan adanya jalan tol ini, sektor perdagangan, industri, dan pariwisata akan semakin berkembang.
Salah satu dampak terbesar yang diharapkan adalah peningkatan kunjungan wisatawan ke destinasi unggulan, seperti Candi Borobudur, yang merupakan bagian dari Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). A
kses yang lebih mudah dan cepat akan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman, serta meningkatkan daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Aspek Lingkungan dan Sosial dalam Pembangunan
Dalam kunjungannya, Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menekankan pentingnya memperhitungkan aspek lingkungan dan sosial dalam setiap tahap pembangunan.
Ia menginstruksikan agar semua dampak yang mungkin timbul, baik terhadap masyarakat sekitar maupun ekosistem alam, harus diperhitungkan secara cermat agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang bertanggung jawab atas proyek ini, memastikan bahwa pembangunan dilakukan dengan memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Langkah-langkah mitigasi terhadap dampak lingkungan telah diterapkan guna menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan manfaat proyek ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen merupakan langkah strategis dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah, terutama di kawasan Joglosemar.
Dengan progres pembangunan yang terus berjalan, proyek ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperkuat sektor pariwisata, serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.
Komitmen terhadap aspek sosial dan lingkungan juga menjadi bagian penting dalam memastikan keberlanjutan proyek ini di masa depan.
Jika sesuai target, jalan tol ini akan menjadi salah satu tulang punggung konektivitas nasional yang menghubungkan berbagai kawasan strategis di Pulau Jawa.(Kabarjawa )