
Kabarjawa – Musim kemarau 2025 merupakan salah satu periode penting dalam siklus cuaca di Indonesia. Tahun 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prediksi mengenai awal musim kemarau di berbagai wilayah, termasuk Jawa Tengah.
Dengan kondisi iklim global yang menunjukkan fase ENSO Netral serta Indian Ocean Dipole (IOD) yang stabil, BMKG memperkirakan bahwa musim kemarau di Jawa Tengah akan dimulai pada bulan April hingga Juni 2025.
Artikel ini akan membahas perkiraan awal kemarau, wilayah yang terdampak, serta puncak musim kemarau di provinsi ini.
Awal Kemarau di Jawa Tengah 2025
BMKG memperkirakan bahwa musim kemarau di Jawa Tengah akan dimulai pada bulan April dan berlangsung hingga Juni 2025, tergantung pada wilayahnya.
Berikut adalah rincian wilayah yang mulai memasuki musim kemarau berdasarkan bulannya:
April 2025
Wilayah yang diprediksi mengalami awal musim kemarau pada April 2025 meliputi:
- Kota Pekalongan
- Kabupaten Rembang
- Kudus
- Kepulauan Karimun Jawa
- Kabupaten Demak
- Jepara
- Pati
- Kota Semarang
- Kabupaten Blora bagian utara
- Sebagian wilayah utara Kabupaten Tegal
- Pemalang
- Pekalongan
- Kendal
- Grobogan
- Sebagian kecil wilayah Kabupaten Batang
Mei 2025
Wilayah yang diprediksi masuk musim kemarau pada Mei 2025 meliputi:
- Kota Tegal
- Salatiga
- Kota Surakarta
- Kabupaten Semarang
- Boyolali
- Sragen
- Sukoharjo
- Karanganyar
- Klaten
- Wonogiri
- Kabupaten Brebes
- Tegal
- Grobogan
- Purworejo
- Kebumen
- Kota Semarang
- Magelang
- Kabupaten Pekalongan
- Batang
- Blora
- Magelang
- Temanggung
- Banyumas
- Cilacap
- Pemalang
- Kendal
- Demak
- Jepara
- Pati
Juni 2025
Wilayah yang diprediksi masuk musim kemarau pada Juni 2025 meliputi:
- Kabupaten Purbalingga
- Banjarnegara
- Wonosobo
- Kabupaten Pemalang
- Pekalongan
- Batang
- Kendal
- Temanggung
- Magelang
- Banyumas
- Cilacap
- Sebagian wilayah selatan Kabupaten Tegal
- Sebagian wilayah utara Kabupaten Kebumen
- Sebagian kecil wilayah selatan Kabupaten Brebes
Puncak Musim Kemarau 2025 di Jawa Tengah
BMKG memprediksi bahwa puncak musim kemarau tidak terjadi secara serentak di seluruh Jawa Tengah. Berikut adalah estimasi waktu puncak kemarau berdasarkan wilayahnya:
Juli 2025
- Sebagian besar wilayah Kota Salatiga
- Kabupaten Banyumas
- Sebagian wilayah Kabupaten Cilacap
- Pemalang
- Magelang
- Blora
- Wonogiri
- Sebagian besar wilayah timur laut Kabupaten Purworejo
- Sebagian wilayah barat Kabupaten Boyolali
- Sebagian wilayah timur Kabupaten Tegal
- Sebagian wilayah selatan Kabupaten Semarang
- Sebagian wilayah utara Rembang
- Sebagian wilayah timur laut Kabupaten Pati dan Grobogan
- Sebagian kecil wilayah barat daya Kabupaten Kebumen dan Banjarnegara
- Sebagian kecil wilayah barat Kabupaten Purbalingga
Agustus 2025
- Kota Tegal
- Kota Pekalongan
- Kota Surakarta
- Kota Semarang
- Kabupaten Brebes
- Pekalongan
- Batang
- Kendal
- Demak
- Kudus
- Sragen
- Karanganyar
- Sukoharjo
- Klaten
- Temanggung
- Wonosobo
- Kabupaten Kebumen
- Purworejo
- Banjarnegara
- Purbalingga
- Tegal
- Jepara
- Pati
- Grobogan
- Boyolali
- Kabupaten Semarang
- Cilacap
- Banyumas
- Pemalang
- Rembang
- Wonogiri
- Sebagian wilayah utara Kota Salatiga
September 2025
- Sebagian wilayah timur laut Kabupaten Jepara
- Sebagian wilayah utara Kabupaten Pati
Imbauan dan Antisipasi Cuaca Ekstrem
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau.
Fenomena seperti angin kencang, petir, hujan lebat dengan durasi singkat, dan potensi bencana hidrometeorologi harus diantisipasi guna mengurangi risiko dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.
Kemarau di Jawa Tengah diperkirakan akan dimulai pada April dan meluas hingga Juni. Puncak musim kemarau akan terjadi antara Juli hingga September dengan variasi di setiap wilayah.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama masa peralihan dan puncak kemarau guna menghindari dampak yang merugikan.(Kabarjawa)