Kabarjawa – Akibat hujan deras yang melanda kawasan Kediri pada 29 Januari 2025, air meluap dan menyebabkan banjir di beberapa titik, salah satunya di Desa Wonorejo Trisulo, Kecamatan Plosoklaten. Untuk mencegah terjadinya banjir yang lebih besar dan melindungi struktur tanah, Polres Kediri, TNI, serta warga setempat melakukan kerja bakti dengan bangun bronjong sebagai langkah antisipasi banjir.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya penanggulangan bencana dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam.
Pembangunan Bronjong untuk Menahan Luapan Air
Pembangunan bronjong yang dilakukan di Desa Wonorejo Trisulo bertujuan untuk memperkuat penahanan air di sepanjang aliran sungai yang sering meluap saat musim hujan.
Tumpukan batu yang diikat kawat ini diharapkan mampu menahan arus air yang dapat merusak jalan dan menyebabkan banjir besar.
Kerja bakti ini melibatkan personel dari Polres Kediri, Polsek Plosoklaten, Koramil Plosoklaten, serta warga desa yang secara gotong royong ikut serta dalam pembangunan.
Bantuan kepada Warga yang Terkena Dampak Banjir
Banjir yang terjadi menyebabkan kerugian cukup besar bagi warga desa, khususnya petani yang sebagian besar menanam nanas. Meluapnya air menyebabkan kerusakan pada hasil pertanian mereka.
Oleh karena itu, pembangunan bronjong dianggap sebagai langkah penting dalam melindungi lahan pertanian dan mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut pada lingkungan.
Tanggapan Polri terhadap Bencana Alam
Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tanggap bencana yang dilakukan oleh Polri bersama dengan warga.
Ia menyebutkan bahwa pembangunan bronjong menjadi salah satu langkah penting dalam mengantisipasi terjadinya kerusakan lebih besar akibat banjir, serta sebagai upaya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga selama musim hujan.
Kegiatan kerja bakti membangun bronjong di Desa Wonorejo Trisulo merupakan contoh nyata dari kolaborasi antara Polri, TNI, dan masyarakat dalam mengatasi dampak bencana alam.
Kerja sama ini tidak hanya penting untuk penanggulangan banjir tetapi juga untuk memperkuat ketahanan lingkungan dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Ke depan, diharapkan masyarakat lebih waspada terhadap potensi bencana dan turut berpartisipasi dalam upaya mitigasi risiko bencana.(Kabarjawa)