Perbaikan Dam Srandakan Bantul Dimulai, Tetrapod Dipasang untuk Penguatan

Bagikan :

Kabarjawa – Dam Srandakan di Bantul, Yogyakarta, yang mengalami kerusakan akibat meningkatnya debit air Sungai Progo pada 26 Januari 2025, kini mulai diperbaiki. Proses pemulihan diawali dengan pemasangan tetrapod untuk menahan erosi dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Perbaikan ini dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) sebagai pihak yang berwenang dalam penanganan sungai di wilayah tersebut.

Tahap Awal Perbaikan Dam Srandakan

Langkah awal dalam perbaikan Dam Srandakan adalah pemasangan tetrapod di area yang jebol, termasuk di sepanjang talud yang mengalami kerusakan.

Penggunaan tetrapod bertujuan untuk memperkuat struktur sementara serta memastikan aliran air tetap berjalan menuju wilayah hilir tanpa menimbulkan dampak lebih besar.

Menurut Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY, proses perbaikan ini membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.

BBWSSO memimpin pelaksanaan penanganan darurat sebelum dilanjutkan dengan tahap rehabilitasi permanen yang dilakukan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA).

Langkah Darurat untuk Menghindari Kerusakan Lebih Parah

Penanganan kedaruratan bertujuan untuk mencegah perluasan kerusakan dan mengontrol debit air Sungai Progo, terutama saat musim hujan yang berisiko meningkatkan volume air.

Perbaikan awal dilakukan oleh Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan (Satker OP) sebelum perbaikan permanen dijalankan oleh Satker PJSA.

Sejumlah alat berat dan material perbaikan, termasuk tetrapod, telah tiba di lokasi dan siap digunakan. Tim BBWSSO memastikan bahwa pemasangan tetrapod akan dilakukan dalam waktu dekat agar kerusakan tidak semakin melebar.

Dampak dan Estimasi Kerusakan

Berdasarkan catatan BPBD Bantul, total kerusakan Dam Srandakan mencapai panjang 160 meter dengan lebar 35 meter, sementara talud yang jebol memiliki panjang 25 meter, lebar 5 meter, dan tinggi 10 meter. Estimasi kerugian akibat kejadian ini diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar.

Penyebab utama dari kerusakan tersebut adalah kenaikan debit air Sungai Progo yang terjadi pada pagi hari tanggal 26 Januari 2025.

Perbaikan Dam Srandakan menjadi prioritas untuk mengembalikan fungsinya dalam mengatur debit air Sungai Progo dan mencegah dampak lebih lanjut. Pemasangan tetrapod menjadi langkah awal dalam proses pemulihan sebelum rehabilitasi permanen dilakukan.

Pihak berwenang, termasuk BBWSSO dan BPBD Bantul, terus memantau perkembangan perbaikan guna memastikan efektivitas serta keamanan bagi masyarakat sekitar.(Kabarjawa)

Berita Terbaru

913f97ee-b789-4313-82ce-94fe55c42aeb
Lagi Trending, Film 'Pengepungan di Bukit Duri' Tentang Apa? Cek Sinopsis, Pemain dan Jadwal Tayangnya
ulah dc
Viral, Lurah di Gunungkidul Disiram Air oleh Oknum DC saat Ditagih Utang
1600w-3wSk0G4t3X8
Contoh Amanat Upacara Sekolah Tema Hari Kartini 21 April 2025 Terbaru, Cocok untuk SD, SMP hingga SMA/SMK
6064162418436718916
Menteri Lingkungan Hidup: Akan Ada Imbal Jasa untuk Pelestari Lingkungan dari Penerima Manfaatnya
6064162418436718901
Menteri Lingkungan Hidup Perintahkan Semua Kapolres Tangani Pembuangan Sampah Ilegal

Terpopuler

Nama-nama Anomali Viral
Daftar Nama-nama Anomali: Paling Viral Tung Tung Tung Sahur sampai Tralalero Tralala
Jadwal Bioskop Gunungkidul Hari Ini
Jadwal Bioskop Gunungkidul, NSC Wonosari Hari Ini & Harga Tiket Masuk
Lowker PPSU Jakarta 2025
Cara Melamar PPSU 2025, Loker Jakarta Minimal Lulusan SD, Apakah Bisa Daftar Online?
Cara Bikin Foto Main PS di ChatGPT
Lagi Viral, Begini Cara Edit Foto Main PS di ChatGPT: Bisa Bikin Gratis
Cara Mengatasi Tidak Bisa Aktivasi MFA di ASN Digital
Cara Mengatasi Gagal Aktivasi MFA ASN Digital: Reset Pakai Akun Email Lain