
Kabarjawa – Penipuan PNS di Pekalongan! Kasus penipuan dengan modus perekrutan Pegawai Negeri Sipil (PNS) kembali terjadi. Seorang wanita berinisial NK (26), warga Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, menjadi korban penipuan oleh pria yang mengaku sebagai dokter kandungan di RSUD Kajen.
Dengan iming-iming bisa meloloskannya menjadi PNS yang akan ditempatkan di Ibu Kota Nusantara (IKN), NK tertipu hingga Rp150 juta.
Modus Pelaku: Mengaku Sebagai Dokter Kandungan
Pelaku yang diketahui berinisial AS (35), warga Pekalongan Utara, memperkenalkan diri sebagai dr. Arufiardy Anntyo, SpOG. Dia mengklaim sebagai dokter kandungan di RSUD Kajen dan menawarkan jalur khusus agar korban bisa diterima sebagai PNS melalui praktik suap.
NK mengenal AS sejak 2019 saat bekerja di sebuah tempat di mana pelaku sering berkunjung. Saat itu, NK sempat bercerita tentang kegagalannya dalam mengikuti tes PNS sebanyak tiga kali. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh AS untuk mendekati korban dan menawarkan jalur dalam.
Setelah sempat tidak berkomunikasi karena NK bekerja di Jakarta, mereka kembali bertemu pada tahun 2022. Saat itu, AS kembali menawarkan bantuan untuk meloloskan NK menjadi PNS dengan membayar sejumlah uang.
AS bahkan menawarkan untuk menalangi sebagian biaya dengan janji bahwa uang tersebut bisa dikembalikan setelah NK bekerja sebagai PNS.
Korban Tertipu Hingga Ratusan Juta Rupiah
Agar lebih meyakinkan, AS sering datang ke rumah korban dengan mengenakan seragam Korpri dan pakaian dinas lengkap dengan emblem nama dokter palsu. Kepercayaan NK semakin besar, hingga akhirnya ia menyerahkan uang secara bertahap.
Pada tahun 2022, AS mulai meminta uang sebesar Rp50 juta sebagai persiapan awal. Selanjutnya, AS kembali meminta tambahan dana, hingga total yang diserahkan oleh NK mencapai lebih dari Rp150 juta.
Jumlah tersebut belum termasuk biaya tambahan untuk bensin, makan, pulsa, dan dua handphone yang diberikan NK kepada AS. Salah satu handphone kecil yang diberikan disebut-sebut untuk menghindari Operasi Tangkap Tangan (OTT).
Menyadari Penipuan Saat Ditelantarkan di Jakarta
NK baru menyadari bahwa Modus Penipuan PNS di Pekalongan dirinya telah tertipu ketika pergi ke Jakarta bersama pelaku. AS berjanji akan mempertemukan NK dengan orang dalam yang bisa membantunya menjadi PNS.
Namun, sesampainya di sana, NK malah ditinggalkan tanpa kejelasan, sementara AS menghilang dengan alasan sedang menemui orang penting.
Setelah kembali ke Pekalongan, NK mencoba mencari tahu lebih dalam tentang identitas AS. Ia mendatangi RSUD Kajen dan mengecek kebenaran informasi yang diberikan AS.
Dari hasil penelusurannya, tidak ada dokter kandungan bernama dr. Arufiardy Anntyo, SpOG, di rumah sakit tersebut. Wajah AS pun tidak dikenal oleh para dokter di sana.
Laporan ke Polisi dan Proses Hukum
Setelah menyadari dirinya telah menjadi korban penipuan, NK melaporkan kasus ini ke Polsek Pekalongan Barat pada Rabu, 5 Februari 2024.
Ia berharap uang yang telah diserahkan bisa kembali. Pihak kepolisian telah melakukan mediasi, dan AS sempat berjanji akan mengembalikan uang tersebut pada 11 Februari 2025. Namun, janji tersebut terus diundur hingga 28 Februari 2025 tanpa ada realisasi.
Kapolsek Pekalongan Barat, AKP Slamet Mustamto, membenarkan bahwa kasus ini sedang dalam tahap penyidikan. Saat ini, pihak kepolisian berencana untuk menggelar kasus tersebut di tingkat Polres guna menentukan langkah hukum selanjutnya.
Kasus ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap tawaran yang terlalu menggiurkan, terutama terkait rekrutmen PNS yang mengatasnamakan jalur orang dalam.
Masyarakat diimbau untuk selalu melakukan verifikasi terhadap informasi yang diterima dan melaporkan segala bentuk dugaan penipuan ke pihak berwajib agar tidak ada lagi korban yang mengalami kerugian serupa.(Kabarjawa)