Kabarjawa – Bencana kebakaran menjadi ancaman serius di kawasan perkotaan padat penduduk seperti Kota Yogyakarta. Menyikapi hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meluncurkan program Manajemen Strategis Jogja Aman Kebakaran (MAS JAKA) sebagai langkah preventif yang melibatkan masyarakat.
Peningkatan Sistem Keselamatan Kebakaran melalui MAS JAKA
Program MAS JAKA dirancang untuk membangun sistem keselamatan kebakaran lingkungan secara terintegrasi. Hal ini diwujudkan melalui pembentukan relawan kebakaran, peningkatan kesadaran pelaku usaha, hingga penguatan Sistem Keselamatan Kebakaran Lingkungan (SKKL).
Selain itu, program ini juga mencakup pemberian rekomendasi proteksi kebakaran sebagai bagian dari proses izin bangunan baru.
Peraturan Wali Kota Yogyakarta No. 82 Tahun 2024 menjadi landasan hukum untuk implementasi program ini.
Kebijakan tersebut bertujuan meningkatkan ketahanan lingkungan terhadap kebakaran, sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Pelibatan Aktif Berbagai Stakeholder
Program MAS JAKA mengedepankan kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat. Tidak hanya melibatkan relawan kebakaran, tetapi juga unsur masyarakat langsung, pelaku usaha, lembaga sosial, media, perguruan tinggi, hingga Keraton Yogyakarta.
Sinergi ini diwujudkan dalam Forum Keselamatan Kebakaran (FKK) yang bertugas mengoordinasikan langkah pencegahan dan penanganan kebakaran.
Pemkot juga membentuk Satgas Jaka yang bertugas membina ketahanan dan keselamatan kebakaran di setiap kelurahan.
Satgas ini terdiri dari personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) yang mendapatkan tugas tambahan sebagai pembina wilayah.
Dengan langkah ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap risiko kebakaran dapat meningkat secara signifikan.
Peran Penting Pelaku Usaha
Pelaku usaha memiliki peran strategis dalam mendukung keberhasilan MAS JAKA. Mereka didorong untuk berkontribusi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) seperti menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) bagi masyarakat sekitar.
Selain itu, fasilitas seperti kolam renang milik pelaku usaha juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air dalam situasi darurat kebakaran.
Penurunan Kasus Kebakaran di Kota Yogyakarta
Upaya yang dilakukan melalui MAS JAKA menunjukkan hasil positif. Sepanjang tahun 2024, kasus kebakaran di Kota Yogyakarta mengalami penurunan signifikan dari 98 kasus pada 2023 menjadi 76 kasus.
Meski demikian, risiko kebakaran tetap menjadi perhatian utama mengingat tingginya kepadatan penduduk dan aktivitas di kota ini.
MAS JAKA menjadi langkah inovatif Pemkot Yogyakarta dalam mencegah dan menangani kebakaran dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Dengan dukungan dari relawan, pelaku usaha, dan stakeholder lainnya, diharapkan Kota Yogyakarta semakin aman dari risiko kebakaran.
Program ini tidak hanya berhasil menurunkan jumlah kasus kebakaran, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya keselamatan kebakaran lingkungan.(Kabarjawa)