Kabarjawa – Kawasan Malioboro, ikon wisata Kota Yogyakarta, kembali menjadi sorotan selama long weekend Januari 2025. Hari ketiga libur panjang yang bertepatan dengan perayaan Imlek dan Isra’ Miraj ini menyaksikan kemacetan parah di Malioboro. Kondisi ini menimbulkan tantangan tersendiri bagi wisatawan dan pihak terkait dalam mengelola arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Kemacetan Mulai Terlihat dari Beberapa Arah
Kemacetan mulai terasa sejak pagi hari. Berdasarkan pantauan di lapangan, kepadatan kendaraan terjadi di berbagai titik:
- Dari Simpang Gondomanan ke Jalan Mataram
Ruas jalan ini menjadi salah satu jalur utama menuju Malioboro. Kendaraan yang mendekati simpang Abu Bakar Ali (ABA), baik menuju Jalan Malioboro maupun Jalan Pasar Kembang, terpantau nyaris tidak bergerak. - Dari Arah Utara
Kemacetan juga terjadi dari arah Jalan P. Mangkubumi menuju Kleringan. Jalur ini menjadi salah satu akses utama ke kawasan Malioboro, yang penuh sesak oleh kendaraan wisatawan.
Dominasi Kendaraan Wisatawan Luar Daerah
Kendaraan yang terjebak macet didominasi oleh wisatawan dari luar daerah. Banyak di antaranya berkunjung untuk menikmati suasana Malioboro dan memanfaatkan momentum libur panjang.
Upaya Penanganan oleh Pihak Terkait
Untuk mengurai kemacetan, Satlantas Polresta Yogyakarta bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif:
- Rekayasa Lalu Lintas
Kasatlantas Polresta Yogyakarta, Kompol Maryanto, menyampaikan bahwa rekayasa lalu lintas dilakukan secara situasional sesuai dengan kondisi di lapangan. - Penertiban Parkir Liar
Parkir liar di bahu jalan menjadi salah satu pemicu utama perlambatan kendaraan. Untuk itu, Dishub telah dikoordinasikan guna menertibkan area parkir di sekitar kawasan Malioboro.
Kemacetan yang terjadi di kawasan Malioboro selama long weekend Januari 2025 menunjukkan pentingnya manajemen lalu lintas yang terintegrasi, terutama pada masa libur panjang.
Kolaborasi antara pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan dalam menerapkan rekayasa lalu lintas serta penertiban parkir liar menjadi langkah signifikan dalam mengatasi persoalan ini.
Diharapkan, wisatawan tetap dapat menikmati kunjungan ke Malioboro dengan kenyamanan yang lebih baik di masa mendatang.(Kabarjawa)