Kabarjawa – Kerusakan Parah Bangunan Sekolah, bangunan SDN Pangongsean 1 di Kecamatan Torjun, Sampang, mengalami kerusakan serius dengan dua ruang kelas yang atapnya roboh. Dua ruang kelas lainnya juga berada dalam kondisi kritis, harus disangga dengan bambu, sehingga tidak aman untuk digunakan.
Akibatnya, siswa terpaksa menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM) di area parkir sekolah.
Ruang Kelas Tidak Layak Pakai
Kepala Sekolah SDN Pangongsean 1, Maskur Taufiq, menjelaskan bahwa hampir semua ruang kelas di sekolah tersebut sudah tidak layak digunakan. Empat ruang kelas dinyatakan sangat berbahaya dan tidak bisa dipakai untuk kegiatan belajar.
Kerusakan yang semakin parah terjadi setelah dua ruang kelas yang sebelumnya ditopang bambu akhirnya roboh akibat diterjang angin kencang.
Hal ini memaksa sekolah memindahkan KBM ke lokasi yang lebih aman. Beberapa siswa terpaksa belajar di ruang kelas yang disekat sementara, dan sisanya di parkiran.
KBM Beralih ke Tempat Parkir
Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan, kegiatan belajar mengajar siswa kelas 5 dipindahkan ke halaman parkir. Meskipun langkah ini diambil untuk keselamatan, situasi ini jauh dari ideal karena gangguan suara dari luar yang mengganggu konsentrasi siswa.
Guru SDN Pangongsean 1, Ahmad Zainulah, menyatakan bahwa kegiatan belajar mengajar sering terganggu, terutama saat cuaca buruk. Ketika hujan turun, siswa harus dipulangkan lebih awal demi keselamatan mereka.
Rehabilitasi Sekolah yang Masih Menunggu
Maskur menambahkan bahwa permohonan rehabilitasi sekolah sudah diajukan ke pemerintah sejak dua tahun lalu. Meskipun mendapat respons positif dan survei sudah dilakukan, realisasi perbaikan masih belum terlihat hingga saat ini.
Kondisi SDN Pangongsean 1 di Sampang menunjukkan urgensi perbaikan infrastruktur pendidikan. Siswa yang terpaksa belajar di tempat yang tidak layak seperti parkiran membutuhkan perhatian serius dari pemerintah. Rehabilitasi segera diperlukan agar proses belajar mengajar bisa berlangsung dengan aman dan nyaman.(Kabarjawa)