Kabarjawa – Tragedi memilukan terjadi di Solo, di mana seorang pasien Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Arif Zainudin, FKA (16), ditemukan meninggal dunia setelah terjun ke Sungai Bengawan Solo. Peristiwa ini menyoroti pentingnya pengawasan dan keselamatan pasien di fasilitas kesehatan jiwa.
Kronologi Kejadian FKA terjun ke Sungai Bengawan Solo
FKA, seorang pasien berusia 16 tahun, kabur dari RSJD dr Arif Zainudin Solo pada Minggu sore (19/1/2025). Dengan cara memanjat pagar rumah sakit, FKA berhasil melarikan diri dan langsung menuju ke Sungai Bengawan Solo.
Perawat dan petugas keamanan yang menyadari kaburnya FKA segera melakukan pengejaran, namun korban sudah terlanjur terjun ke Sungai Bengawan Solo dan terseret arus.
Proses Pencarian
Setelah mendapatkan laporan, Tim SAR bersama Basarnas Pos SAR Solo segera melakukan upaya pencarian. Pencarian hari pertama tidak membuahkan hasil meskipun tim telah menyisir area sungai dengan sembilan perahu karet.
Tim gabungan terus melanjutkan pencarian di hari-hari berikutnya dengan pemantauan intensif di beberapa titik sepanjang sungai.
Penemuan Korban
Pada hari ketiga pencarian, Selasa pagi (21/1/2025), korban ditemukan di sekitar Jembatan Butuh, Kabupaten Sragen, berjarak sekitar 19,4 km dari lokasi awal kejadian.
Jenazah korban kemudian dievakuasi oleh Tim SAR melalui Jembatan Sari sekitar pukul 08.20 WIB dan dibawa ke rumah sakit untuk keperluan visum sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Dengan ditemukannya FKA, operasi pencarian resmi ditutup, dan seluruh personel yang terlibat dalam pencarian kembali ke satuan masing-masing.
Tragedi ini mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan ketat terhadap pasien rumah sakit jiwa untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.(Kabarjawa)