
Kabarjawa – Sidoarjo kembali dilanda banjir akibat curah hujan yang merata dengan intensitas sedang. Selama empat hari berturut-turut, mulai Senin (24/2/2025) hingga Kamis (27/2/2025), ribuan rumah di beberapa kecamatan terendam air. Penyebab utama banjir ini adalah tingginya debit air sungai yang meluap ke pemukiman warga.
Wilayah Terdampak dan Ketinggian Air
Beberapa kecamatan yang mengalami dampak cukup parah akibat banjir ini meliputi Porong, Jabon, Tanggulangin, Candi, Taman, dan Krian. Dari sejumlah wilayah tersebut, Kecamatan Krian menjadi daerah yang memiliki ketinggian air paling tinggi, mencapai 98 sentimeter.
Namun, seiring berjalannya waktu, ketinggian air mulai menurun hingga di bawah 50 sentimeter seiring dengan berkurangnya intensitas hujan.
Di Desa Pertapaan Maduretno, Kecamatan Taman, air menggenangi ratusan rumah dengan ketinggian 25 hingga 40 sentimeter. Sementara di wilayah Tawangsari, Kecamatan Taman, serta Kecamatan Tanggulangin dan Kecamatan Sidoarjo, rata-rata ketinggian air mencapai 25 sentimeter.
Penyebab Banjir di Sidoarjo
Banjir di Sidoarjo terjadi akibat hujan yang turun secara terus-menerus selama beberapa hari terakhir. Curah hujan yang tinggi menyebabkan peningkatan volume air sungai yang akhirnya meluap ke pemukiman warga.
Di kawasan Sidoarjo Utara, seperti Kecamatan Krian dan Taman, banjir semakin parah akibat luapan Sungai Kalimas yang tidak mampu menampung debit air yang meningkat tajam.
Upaya Penanganan Banjir oleh BPBD Sidoarjo
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo telah melakukan berbagai upaya untuk membantu warga terdampak. Asesmen di titik lokasi banjir terus dilakukan guna memastikan langkah-langkah yang tepat dalam penanganan bencana ini.
Selain itu, BPBD juga telah mendistribusikan air bersih bagi warga yang kesulitan mendapatkan pasokan air akibat banjir.
Di Desa Tempel, Kecamatan Krian, sebanyak 22 Kepala Keluarga (KK) masih mengungsi karena rumah mereka terendam air. Meski begitu, hingga saat ini tidak ada laporan mengenai korban jiwa akibat bencana banjir di Sidoarjo.
Banjir yang melanda Sidoarjo selama empat hari ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi serta meluapnya beberapa sungai utama di wilayah tersebut. Meski ketinggian air mulai menurun, dampaknya masih dirasakan oleh ribuan warga yang rumahnya terendam air.
BPBD Sidoarjo terus melakukan berbagai upaya dalam penanggulangan banjir, termasuk asesmen lapangan dan pendistribusian air bersih bagi warga terdampak. Diharapkan kondisi cuaca membaik agar banjir dapat segera surut dan aktivitas masyarakat kembali normal.(Kabarjawa)