
Kabarjawa – Banjir yang melanda Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kini mulai menunjukkan tanda-tanda surut. Namun, hingga saat ini masih terdapat 19 desa yang tergenang air dengan ketinggian bervariasi.
Banjir ini berdampak pada ribuan warga yang membutuhkan bantuan logistik dan alat berat untuk perbaikan tanggul. Berikut perkembangan terbaru situasi banjir di Kudus.
Banjir Berangsur Surut
Empat kecamatan di Kudus masih terdampak banjir, meskipun kondisi air mulai surut. Awalnya, banjir melanda 40 desa, namun kini hanya menyisakan 19 desa yang masih terendam air. Kecamatan yang masih terkena dampak banjir per Sabtu (8/2/2025) meliputi:
- Kecamatan Jati: Desa Jati Wetan, Tanjungkarang, Jetis Kapuan, Pasuruan Lor.
- Kecamatan Mejobo: Desa Payaman, Gulang, Mejobo, Jojo, Kesambi, Kirig, Golantepos, Temulus.
- Kecamatan Undaan: Desa Wates, Karangrowo, Ngemplak.
- Kecamatan Kaliwungu: Desa Setrokalangan, Banget, Kedungdowo, Blimbing Kidul.
Banjir ini mengakibatkan 4.391 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 15.827 jiwa terdampak secara langsung.
Penyebab Banjir di Kudus
Banjir yang terjadi di Kudus disebabkan oleh tingginya intensitas hujan sejak Kamis (6/2/2025). Debit air yang meningkat drastis menyebabkan meluapnya beberapa sungai utama di Kudus, termasuk Sungai Gelis, Piji, dan Dawe. Ketinggian genangan air bervariasi, mulai dari 20 sentimeter hingga 1 meter.
Kondisi Warga dan Kebutuhan Mendesak
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai warga yang mengungsi. Namun, warga yang terdampak banjir sangat membutuhkan bantuan logistik, terutama makanan dan air bersih. Selain itu, alat berat diperlukan untuk perbaikan tanggul di Sungai Wulan, Kecamatan Undaan, guna mencegah banjir susulan.
Dampak Luas Banjir di Kudus
Sebelumnya, banjir melanda enam kecamatan, yaitu Kaliwungu, Jekulo, Mejobo, Undaan, Bae, dan Jati. Total ada 40 desa yang terkena dampak banjir dengan jumlah warga terdampak mencapai 16.185 KK atau sekitar 64.737 jiwa.
Meskipun banjir mulai surut, masih ada 19 desa yang terendam air. Penyebab utama banjir adalah hujan deras yang menyebabkan sungai-sungai meluap.
Warga terdampak sangat membutuhkan bantuan logistik dan alat berat untuk perbaikan tanggul. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan segera memberikan bantuan agar kondisi kembali normal secepatnya.(Kabarjawa)