Kabarjawa – Kota Solo dikenal sebagai salah satu kota bersejarah di Indonesia yang menyimpan berbagai peninggalan budaya dan tradisi. Salah satu misteri yang hingga kini masih menjadi perbincangan adalah keberadaan sebuah makam kuno di Rumah Pasar Gede Solo, tepatnya di Kampung Cokronegaran, Kelurahan Kepatihan Wetan, Kecamatan Jebres. Keberadaan makam ini menimbulkan berbagai spekulasi karena belum diketahui pasti siapa sosok yang dimakamkan di sana.
Keberadaan Makam di Dalam Rumah
Makam ini berada di dalam sebuah rumah yang terletak di Jalan Suryopranoto nomor 55. Sekilas, rumah ini tampak seperti bangunan ruko biasa dengan pintu besi berwarna biru yang membentang selebar bangunan. Namun, saat memasuki bagian dalam rumah, terdapat sebuah ruangan khusus yang dijadikan tempat makam tersebut.
Bangunan di lantai satu digunakan sebagai garasi dengan sebuah pintu di tengah ruangan dan tangga menuju lantai dua. Di atas pintu tengah, terdapat tulisan aksara Jawa bertuliskan tahun 1969.
Ketika pintu tersebut dibuka, terlihat batu nisan kuno di dalam ruangan berukuran sekitar 3×3 meter yang dilengkapi dengan keramik putih.
Bukti Sejarah yang Ada di Makam
Batu nisan tersebut memiliki tulisan dalam aksara Jawa yang hingga kini masih menjadi bahan penelitian. Di dekatnya, terdapat tempat dupa, dua lilin, serta bekas sesajen yang menunjukkan adanya perawatan dan penghormatan terhadap makam tersebut.
Menurut para sejarawan, kawasan ini dulunya merupakan area pemakaman kampung. Namun, makam ini terletak terpisah dari pemakaman kampung yang ada.
Berdasarkan bentuk nisannya, makam ini diduga merupakan tempat peristirahatan terakhir seorang tokoh terkemuka pada zamannya.
Spekulasi Tentang Sosok di Dalam Makam
Hingga saat ini, belum ada informasi pasti mengenai siapa yang dimakamkan di sana. Sejarawan menafsirkan bahwa tulisan di batu nisan menyebutkan “Ahad Legi 1486”, yang jika dikonversi ke Masehi, berkisar pada tahun 1558.
Hal ini menimbulkan pertanyaan karena tahun tersebut bertepatan dengan awal berdirinya Kerajaan Mataram, sementara model nisannya lebih menyerupai desain abad ke-19.
Beberapa pihak berspekulasi bahwa makam ini milik Patih Cokronegoro, namun dugaan tersebut dibantah karena makam Patih Cokronegoro diketahui berada di Gunung Sari, Kartasura, Sukoharjo.
Sejarawan lebih meyakini bahwa makam ini milik seorang “Kunden” atau orang terpandang di zamannya.
Misteri makam kuno di rumah kawasan Pasar Gede Solo masih menjadi tanda tanya besar. Meski telah dilakukan berbagai penelitian, belum ada kesimpulan pasti mengenai siapa yang dimakamkan di sana.
Keberadaan makam ini menjadi bukti bahwa Solo memiliki sejarah yang kaya dan masih menyimpan berbagai cerita yang belum terungkap.
Ke depan, diharapkan lebih banyak penelitian dapat dilakukan untuk mengungkap identitas penghuni makam dan jejak sejarah yang terkait dengannya.(Kabarjawa)