Kabarjawa – Kisah mistis proses relokasi makam di TPU Dusun Bambang, Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, yang melibatkan 486 makam, tengah menjadi perhatian publik. Relokasi ini dilakukan untuk mendukung pembangunan proyek jalan layang Brongkos-Karangkates yang merupakan bagian dari proyek strategis nasional.
Namun, di balik proses pemindahan makam ini muncul berbagai kisah mistis yang menggugah rasa penasaran. Beberapa kejadian aneh, seperti suara tangisan malam hari dan perilaku petugas yang tidak sadar, membuat proses ini terasa lebih misterius.
1. Petugas Relokasi Tak Sadar Keliling Pohon
Salah satu kejadian aneh yang diungkap oleh Hakim Catur Yulianto, Kabid Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, DLH Kabupaten Blitar, adalah insiden seorang petugas yang mengelilingi pohon sebanyak enam kali tanpa sadar setelah memindahkan jenazah. Meskipun awalnya petugas tersebut tampak biasa, dia tidak menyadari tindakannya hingga diperhatikan oleh rekan-rekannya.
2. Suara Tangisan di Malam Hari
Cerita mistis lainnya datang dari seorang juru kunci makam yang mengaku mendengar suara tangisan di malam hari. Suara tersebut terdengar seperti permohonan dari arwah yang ingin dipindahkan ke tempat yang lebih layak, mirip dengan permintaan agar makam mereka dipindahkan dengan penghormatan yang lebih baik.
3. Banyak Makam Tanpa Nisan
Selama proses relokasi, banyak makam ditemukan tanpa nisan, menyisakan misteri tentang identitas jenazah yang terkubur di sana. Hakim menyatakan bahwa sejumlah makam yang tidak memiliki tanda pengenal sangat sulit untuk dipastikan siapa yang terkubur di dalamnya. Hal ini menambah nuansa mistis dan penuh tanda tanya pada keseluruhan proses.
4. Jenazah ODGJ Tanpa Keluarga
Beberapa jenazah yang ditemukan selama relokasi adalah milik orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang tidak memiliki keluarga. Mereka dikuburkan tanpa penanda makam, meninggalkan jejak kehidupan yang terabaikan. Cerita tentang jenazah-jenazah tersebut menambah keanehan di balik relokasi makam ini.
5. Lokasi Relokasi Dekat TPU Lama
Meskipun relokasi ini melibatkan pemindahan makam dari lokasi lama, penguburan jenazah yang baru tetap dilakukan tidak jauh dari lokasi asalnya, yakni sekitar 100 meter ke arah selatan. Kepala Dusun Bambang, Agustina, memastikan bahwa relokasi ini telah disepakati oleh warga dan ahli waris.
Relokasi makam di Blitar yang terkait dengan pembangunan jalan layang Brongkos-Karangkates menyimpan banyak cerita misterius yang mengiringi proses tersebut. Dari petugas yang tanpa sadar mengelilingi pohon hingga suara tangisan yang terdengar di malam hari.
Semua kejadian ini menunjukkan bahwa relokasi bukan hanya soal pemindahan jenazah, tetapi juga tentang menghormati dan memahami kepercayaan yang ada di masyarakat sekitar. Meskipun penuh dengan kisah-kisah aneh, proyek ini tetap dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan melalui pembangunan infrastruktur yang lebih baik.(Kabarjawa)