Sejarah Kampung Ketandan: Ikon Pecinan di Malioboro Yogyakarta yang Kini Telah Direnovasi Jadi Malioboro Teras Ketandan

Bagikan :
Kampung Ketandan Malioboro direnovasi menjadi Malioboro Teras Ketandan/Dinas Pariwisata Jogja

Kabarjawa – Kampung Ketandan, yang terletak di kawasan Malioboro Yogyakarta, adalah salah satu lokasi bersejarah yang kental dengan nuansa budaya Tionghoa.

Sebagai salah satu ikon Pecinan di Yogyakarta, Kampung Ketandan tidak hanya menawarkan jejak sejarah peranakan Tionghoa, tetapi juga menjadi pusat kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang kaya.

Kini, setelah melalui proses renovasi, Kampung Ketandan tampil lebih tertata tanpa menghilangkan identitas aslinya yang unik dan penuh nilai sejarah.

Asal Usul dan Sejarah Kampung Ketandan

Nama “Ketandan” berasal dari kata “tandan,” yang dalam bahasa Jawa berarti tempat penyimpanan barang.

Pada masa kolonial, kawasan ini merupakan pusat perdagangan dan tempat tinggal bagi komunitas Tionghoa yang memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi Yogyakarta.

Pedagang Tionghoa yang tinggal di kawasan ini dikenal dengan keahliannya dalam berdagang emas, perhiasan, dan bahan kebutuhan pokok lainnya.

Kampung Ketandan mulai berkembang pesat pada abad ke-19, seiring dengan pertumbuhan Malioboro sebagai pusat aktivitas ekonomi dan pemerintahan.

Lokasinya yang strategis, dekat dengan Keraton Yogyakarta, menjadikan kawasan ini pusat perdagangan yang ramai hingga kini.

Ciri Khas Kampung Ketandan

Kampung Ketandan memiliki karakteristik arsitektur yang khas. Bangunan-bangunannya memadukan gaya tradisional Jawa dengan elemen Tionghoa, seperti ornamen naga, lampion merah, dan pintu bergaya oriental.

Ciri khas lainnya adalah keberadaan klenteng kecil di dalam kampung, yang menjadi tempat ibadah dan simbol keberagaman budaya.

Selain itu, Kampung Ketandan juga dikenal sebagai pusat kuliner dan seni. Setiap tahunnya, kawasan ini menjadi lokasi utama Festival Pecinan yang digelar saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Festival ini menampilkan berbagai atraksi budaya, seperti barongsai, wayang potehi, dan pameran kuliner khas Tionghoa.

Renovasi Kampung Ketandan: Modernisasi Tanpa Menghilangkan Nilai Sejarah

Beberapa tahun terakhir, Kampung Ketandan telah direnovasi untuk memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan daya tarik wisata.

Selain itu, renovasi dan pemugaran Kampung Ketandan juga diubah menjadi Malioboro Teras Ketandan tanpa menghilangkan arsitektur Tionghoa pada bangunan-bangunannya.

Renovasi ini dilakukan tanpa mengubah identitas budaya dan sejarah kawasan. Beberapa perubahan yang dilakukan meliputi:

Jalanan kampung diperbaiki dan dibuat lebih ramah pejalan kaki, sehingga pengunjung dapat menikmati suasana kampung dengan lebih nyaman.

Beberapa bangunan tua yang sebelumnya kurang terawat kini telah dipugar, dengan tetap mempertahankan arsitektur aslinya.

Sebagai bagian dari pengembangan pariwisata, pemerintah setempat menyediakan pusat informasi bagi wisatawan untuk mempelajari sejarah Kampung Ketandan.

Daya Tarik Kampung Ketandan Setelah Renovasi

Setelah renovasi, Kampung Ketandan semakin diminati wisatawan sebagai destinasi wisata budaya dan sejarah. Berikut adalah beberapa daya tarik utama yang dapat dinikmati:

  1. Wisata Kuliner
    Kampung Ketandan terkenal dengan makanan khasnya, seperti bakmi ketandan, lumpia, dan jajanan khas Imlek. Banyak kedai dan warung di kawasan ini yang menawarkan cita rasa autentik.
  2. Spot Foto Ikonik
    Bangunan dengan arsitektur klasik dan ornamen Tionghoa menjadi latar sempurna bagi pengunjung yang ingin mengabadikan momen di Kampung Ketandan.
  3. Festival Pecinan
    Kehadiran Festival Pecinan semakin meriah setelah renovasi. Acara ini menjadi ajang untuk merasakan langsung kebudayaan Tionghoa yang menyatu dengan tradisi lokal.
  4. Sentra Kerajinan dan Perhiasan
    Kampung Ketandan tetap menjadi pusat perdagangan emas dan perhiasan. Wisatawan dapat membeli produk berkualitas tinggi sekaligus belajar tentang sejarah perdagangan di kawasan ini.

Kampung Ketandan di Malioboro Yogyakarta adalah simbol keberagaman budaya dan sejarah yang hidup hingga kini.

Setelah renovasi, kawasan ini menjadi semakin menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan perpaduan nuansa sejarah, budaya, dan modernisasi, Kampung Ketandan menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di Yogyakarta.

Bagi Anda yang ingin merasakan atmosfer khas Pecinan di Yogyakarta, pastikan untuk menyempatkan waktu menjelajahi Kampung Ketandan.

Nikmati keindahan arsitektur, kuliner, dan tradisi yang menjadikan tempat ini begitu istimewa.

***

Berita Terbaru

id-11134207-7r98u-loqvk8umoifb9b
Rekomendasi Gamis Remaja Trendy dan Elegan, Murah Meriah untuk Lebaran, Harga Mulai Rp100 Ribuan
Ciri-ciri Kurma Israel
Ciri-ciri Kurma Israel, Banyak Merek Diboikot Jelang Ramadhan 2025, Apa Saja?
Anak Yusuf Mansur
Apa Akun IG Wirda Mansur? Ramai Dicari Anak Yusuf Mansur Buntut Kasus Dugaan Punya Utang 9 Miliar
Mitos Kedutan di Tangan Kanan Pertanda Keberuntungan atau Sekadar Refleks Tubuh
Mitos Kedutan di Tangan Kanan: Pertanda Keberuntungan atau Sekadar Refleks Tubuh?
Villa Private Pool Jogja Murah 2025
Rekomendasi Villa Private Pool di Jogja, Termurah 2025: Fasilitas Lengkap Cocok Buat Staycation

Terpopuler

Polisi Tidak Akan Lagi Melakukan Tilang Manual Era Baru Penegakan Hukum Lalu Lintas dengan Cakra Presisi
Jadwal & Titik Lokasi Tilang Operasi Keselamatan 2025 Jogja: Bantul, Sleman Ada Cegatan Jam Berapa?
Rekomendasi Gamis Murah 2025
Rekomendasi Gamis Lebaran 2025: Kekinian, Berkualitas, Harga Mulai 70 Ribuan
sg-11134201-23020-h1znxhrfd8mv02
Rekomendasi Gamis Brukat Simple Elegan Cocok untuk Lebaran, Harga Mulai Rp100 Ribuan
tas selempang wanita
Rekomendasi Tas Selempang Wanita Modis Murah Meriah, Harga di Bawah Rp50 Ribu
Rekomendasi Lemari Murah 2025
10 Rekomendasi Lemari Murah, Serbaguna, Tahan Lama: Termurah Harga 48 Ribuan