
Kabarjawa – Kalender Jawa 22 Februari 2025 memiliki sistem penanggalan yang unik dengan konsep Weton, yaitu kombinasi antara hari dalam sepekan dan pasaran dalam tradisi Jawa. Weton digunakan untuk berbagai keperluan budaya, seperti menentukan hari baik pernikahan, membangun rumah, hingga berbagai acara adat lainnya.
Pada tanggal 22 Februari 2025, dalam kalender Jawa, hari tersebut bertepatan dengan Weton Sabtu Kliwon. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai makna dan perhitungan Weton Sabtu Kliwon serta kaitannya dengan sistem penanggalan Jawa.
Perhitungan Weton 22 Februari 2025
Berdasarkan perhitungan dalam kalender Jawa, tanggal 22 Februari 2025 jatuh pada:
- Hari: Sabtu
- Pasaran: Kliwon
- Neptu: 17 (Sabtu = 9, Kliwon = 8)
- Tanggal Jawa: 23 Ruwah 1958 Je
- Tanggal Hijriyah: 23 Syaban 1446 H
- Wuku: Landep (hari terakhir dari siklus Wuku Landep)
- Rakam: Sanggar Waringan
- Paarasan: Lakuning Bumi
Neptu merupakan angka yang didapat dari penjumlahan nilai hari dan pasaran dalam Weton. Dalam hal ini, Sabtu memiliki nilai 9 dan Kliwon bernilai 8, sehingga menghasilkan neptu 17.
Makna Weton Sabtu Kliwon
Sabtu Kliwon dikenal memiliki energi spiritual yang kuat. Dalam tradisi kejawen, hari ini dianggap memiliki kekuatan gaib yang tinggi dan sering dikaitkan dengan aktivitas spiritual, meditasi, serta peningkatan kesadaran batin.
Orang yang lahir pada Weton Sabtu Kliwon diyakini memiliki karakter penuh wibawa, berani, tetapi juga harus berhati-hati dalam mengendalikan emosinya.
Selain itu, karena 22 Februari 2025 adalah hari terakhir dari Wuku Landep, hari ini diyakini sebagai waktu yang tepat untuk introspeksi diri dan merencanakan langkah ke depan dengan lebih matang.
Weton Sabtu Kliwon pada 22 Februari 2025 memiliki makna yang mendalam dalam penanggalan Jawa.
Dengan neptu 17 dan berada di penghujung Wuku Landep, hari ini menjadi momen penting bagi masyarakat Jawa yang masih mengikuti tradisi wetonan.
Baik untuk perencanaan acara budaya maupun dalam kehidupan spiritual, memahami makna Weton dapat membantu seseorang dalam menentukan waktu yang tepat untuk berbagai keperluan penting.
Dengan begitu, tradisi penanggalan Jawa tetap lestari dan relevan dalam kehidupan modern.(Kabarjawa)