
Kabarjawa – Menjelang Hari Raya Idulfitri 2025, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggenjot pembangunan sejumlah ruas jalan tol agar dapat difungsionalkan saat musim mudik. Langkah ini diharapkan mampu mengurai kepadatan lalu lintas dan memperlancar mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.
Progres Pembangunan Jalan Tol untuk Lebaran 2025
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menyatakan bahwa pemerintah tengah berupaya mempercepat penyelesaian beberapa ruas tol guna mendukung kelancaran arus mudik. Sebelumnya, pada periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, beberapa ruas tol telah difungsionalkan untuk mengakomodasi lonjakan pengguna jalan.
Sejumlah ruas jalan tol yang dibuka secara fungsional saat itu antara lain:
- Jalan Tol Solo-Jogja-YIA segmen Klaten-Prambanan sepanjang 8,60 km.
- Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi segmen Gending-Kraksaan sepanjang 10,35 km.
Pengoperasian jalur fungsional ini mendapat respons positif dari masyarakat, mengingat manfaatnya dalam memperlancar distribusi lalu lintas selama musim libur panjang.
Antusiasme Pengguna Jalan terhadap Jalur Fungsional
Data yang dihimpun menunjukkan bahwa pemanfaatan jalur fungsional selama libur Nataru cukup tinggi. Pada periode 20-25 Desember 2024, Jalan Tol Jogja-Solo segmen Klaten-Prambanan mencatat sebanyak 113.686 kendaraan melewati Gerbang Tol (GT) Prambanan. Angka ini terdiri dari 59.874 kendaraan keluar melalui GT Prambanan dan 53.812 kendaraan masuk.
Sementara itu, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi segmen Gending-Kraksaan yang beroperasi secara satu arah mencatatkan 12.569 kendaraan melintasi GT Kraksaan menuju Banyuwangi dalam periode 21-25 Desember 2024.
Target Pengoperasian Resmi Sebelum Lebaran
Dengan progres pembangunan yang terus berlanjut, ada kemungkinan segmen Klaten-Prambanan dapat resmi beroperasi sebelum Lebaran 2025. Direktur Teknik PT Jasamarga Jogja-Solo, Pristi Wahyono, mengungkapkan bahwa jalan tol ini ditargetkan sudah bisa beroperasi penuh 24 jam sehari.
Pada saat fungsional di periode Nataru, ruas ini hanya beroperasi 12 jam per hari, sehingga diharapkan dengan operasional penuh saat Lebaran, layanan dapat lebih optimal dalam melayani lonjakan pemudik.
Dampak Positif Pengoperasian Jalan Tol
Dengan beroperasinya jalan tol ini secara resmi, diharapkan akan terjadi peningkatan kelancaran arus mudik dibandingkan periode sebelumnya. Prediksi menunjukkan bahwa volume kendaraan saat Lebaran akan lebih tinggi dibandingkan Nataru, sehingga kehadiran jalan tol yang sudah beroperasi penuh sangat diperlukan.
Selain itu, selama pengoperasian jalur fungsional pada Nataru, Tol Jogja-Solo segmen Klaten-Prambanan berhasil mencatat zero accident, yang menunjukkan efektivitasnya dalam memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan.
Pemerintah melalui Kementerian PUPR terus berupaya mempercepat penyelesaian beberapa ruas jalan tol guna mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025.
Dengan adanya percepatan ini, diharapkan jalan tol dapat dioperasikan secara resmi sebelum Lebaran, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Keberadaan jalan tol yang siap beroperasi penuh 24 jam akan sangat membantu dalam mengurai kemacetan dan meningkatkan kenyamanan perjalanan mudik.(Kabarjawa)