Kabarjawa – Jawa Tengah akan segera menyaksikan realisasi proyek infrastruktur besar, yaitu Jalan Tol Demak-Tuban. Proyek ini diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan konektivitas lintas provinsi antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dengan nilai investasi fantastis sebesar Rp45,71 triliun, proyek Tol diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi kemacetan di jalur Pantura, khususnya di kawasan Juwana-Rembang.
Detail Proyek Tol Demak-Tuban
Proyek Jalan Tol Demak-Tuban akan terkoneksi dengan Jalan Tol Semarang-Demak yang mendukung rute Jalan Tol Trans Jawa. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan (kemenkeu.go.id), tol tersebut memiliki total panjang 180,58 kilometer dan dirancang untuk mendukung kecepatan kendaraan hingga 100 kilometer per jam.
Tahapan Pembangunan
Pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban akan dilakukan dalam tiga tahap utama:
- Tahap Pertama: Ruas Demak-Sayung
- Panjang: 27 kilometer
- Status: Telah diresmikan pada Februari 2023
- Tahap Kedua: Ruas Sayung-Semarang
- Panjang: 31 kilometer
- Tahap Ketiga: Ruas Semarang-Tuban
- Panjang: 117 kilometer
- Target Penyelesaian: Tahun 2027
Menurut Kementerian Pekerjaan Umum (binamarga.pu.go.id), keseluruhan proyek diharapkan selesai pada tahun 2027.
Manfaat Besar Bagi Masyarakat dan Ekonomi
Jalan Tol Demak-Tuban diharapkan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan ekonomi regional. Beberapa manfaat utama meliputi:
- Peningkatan Konektivitas Antar Provinsi: Menghubungkan Jawa Tengah dan Jawa Timur secara lebih efektif.
- Pengurangan Kemacetan: Mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur Pantura, khususnya di kawasan Juwana-Rembang.
- Percepatan Distribusi Barang dan Jasa: Mempermudah transportasi barang dan jasa yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
- Akses Transportasi yang Lebih Efisien: Memberikan akses transportasi yang lebih cepat, nyaman, dan efisien bagi masyarakat.
Jalan Tol Demak-Tuban merupakan bukti komitmen pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur strategis nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat.
Dengan rampungnya proyek pada tahun 2027, diharapkan masyarakat dapat menikmati akses transportasi yang lebih baik dan peningkatan konektivitas yang signifikan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.(Kabarjawa)